Logo

Musim Hujan, Ponorogo Siaga Bencana Banjir

Reporter:,Editor:

Jumat, 27 December 2019 12:35 UTC

Musim Hujan, Ponorogo Siaga Bencana Banjir

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni. Foto: Gayuh.

JATIMNET.COM, Ponorogo – Sebanyak 57 titik daerah di wilayah Kabupaten Ponorogo yang dianggap rawan bencana, baik itu longsor maupun banjir di saat memasuki musim hujan.

Apalagi, BPBD Provinsi Jawa Timur sebelumnya sempat menyampaikan hal tersebut, Ponorogo masuk kategori siaga bencana. Mengenai itu, Bupati Ponorogo tidak menampik, namun pihaknya akan mensiagakan pasukan BPBD dengan adanya bencana banjir dan tanah longsor.

“Di Ponorogo memang ada titik-titik rawan, dari titik rawan tersebut telah dipetakan ada sekitar 57 titik,” kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Jumat 27 Desember 2019.

Ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir karena model bencana di Ponorogo tidak membahayakan, walaupun masuk kategori siaga. Ipong menilai, kejadian seperti tanah longsor di Banaran yang sempat terjadi pada 2017 lalu hanya sekali terjadi di Ponorogo. 

Namun, dalam data terakhir yang terjadi hampir setiap tahun di Ponorogo adalah bencana banjir. “Meski dalam bencana banjir tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian harta benda akibat banjir juga besar,” ujarnya.

Langkah yang dilakukan untuk mengantisipasi adalah dengan cara pengerukan sungai yang telah dangkal dan memasang beberapa alat early warning system (EWS) dibeberapa sungai besar di Ponorogo. “Petugas BPBD juga disiapkan agar lebih bisa tanggap lagi,” kata Ipong.

Sementara Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono mengaku, kalau saat ini di Ponorogo sudah ada 4 sungai yang telah dipasang dengan alat EWS.
“Keempat alat tersebut dipasang di Sungai Paju, Sekayu, Grenteng dan Brotonegaran,” katanya.

Menurutnya, EWS ini digunakan untuk mengatahui jumlah debit volume air yang mengalir di empat sungai utama di Ponorogo. Sehingga ketika sudah mencapai ambang batas debit air maksimum EWS akan berbunyi untuk memberi peringatan terhadap warga. “Alat ini akan membuat warga lebih waspada akan terjadinya banjir,” terangnya.