Logo

Merebaknya Kasus Covid-19 di Bangkalan, Ini Kata IDI Jatim

Reporter:

Rabu, 09 June 2021 00:20 UTC

Merebaknya Kasus Covid-19 di Bangkalan, Ini Kata IDI Jatim

r. Sutrisno Sp.OG Ketua IDI Jawa Timur saat ditemui usai menjadi pembicara pada acara 'Restorasi Humanisme Pendidikan Kedokteran' di DPW NasDem Jatim, Jalan Raya Arjuno Surabaya Selasa 8 Juni 2021. Foto: Bruriy

JATIMNET.COM, Surabaya - Wilayah Madura, khususnya Bangkalan saat ini menjadi perhatian khusus dari pemerinta, baik itu daerah setempat, Kota Surabaya, Pemprov Jatim maupun Pusat. Pasalnya, terkait dengan melonjaknya angka kasus Covid-19 diikuti dengan banyaknya tenaga kesehatan terinfeksi, bahkan meninggal dunia di Bangkalan.

Hal tersebut ternyata upanya sudah diprediksi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur, seperti yang dikatakan dr. Sutrisno Sp.OG Ketua IDI Jawa Timur saat ditemui usai menjadi pembicara pada acara 'Restorasi Humanisme Pendidikan Kedokteran' di DPW NasDem Jatim, Jalan Raya Arjuno Surabaya Selasa 8 Juni 2021.

"Kasus Covid-19 yang meledak di Bangkalan, Madura dari segi berita memang mengkagetkan dan segi ilmu sudah bisa kita memprediksikan," katanya.

Baca Juga: Penyekatan di Suramadu Sudah Capai 8.293 Swab Antigen

Dia mengungkapkan, merebaknya kasus Covid-19 itu terlihat sejak beberapa hari saat rumah sakit di Bangkalan sudah kuwalahan dan sulit menanganinya. Apalagi, jumlahnya terus meningkat, sehingga rumah sakit juga tidak bisa menampung. Sehingga banyak kasusnya sampai di lockdown.

Dokter Sutrisno pun menjelaskan bahwa cukup banyak tenaga kesehatan yang terpapar dengan sumber yang tidak jelas. "Kasus yang mengenai nakes ini sudah mendapatkan dari institusinya masing-masing. Diistirahatkan, dan nakes yang masih sehat mengkompensasi pekerjaan yang ada," ujarnya.

Ia mengakui bahwa pemerintah, baik Provinsi, Kabupaten hingga Menteri Kesehatan sudah mulai turun ke Bangkalan. "Kerja bersama ini saya estimasikan 2 minggu ke depan bisa tertangani dengan baik," ujarnya.

Baca Juga: Seluruh Warga yang masuk ke Kota Pahlawan dari Madura Diwajibkan Rapid Antigen

Pihaknya berharap kasus di Bangkalan tidak menyebar ke yang lain. Bahkan, ia mengaku, IDI Jatim sudah menggelar rapat bahwa Sampang, Pamekasan dan Sumenep masih tenang. "Begitu juga dengan Surabaya dan Sidoarjo juga tenang. Artinya bahwa masalah telah terlokalisir di Bangkalan," dalihnya. 

Kasus di Madura ini apakah varian baru Covid-19, dokter Sutrisno mengatakan informasi yang ada adalah memang banyak pendatang dari tempat lain yang itu dicurigai sebagai pembawa virus. Kedua, lanjut dia, memang ada kecurigaan adanya varian baru. Ada satu data yang menunjukkan bahwa varian baru yang mirip dari Afrika. 

"Apalagi di Bangkalan banyak pekerja Migram dimana-mana. Dan itu yang dicurigai. Tapi tetap saja bahwa varian baru ini kita menunggu pemeriksaan genetik," pungkasnya