Selasa, 11 February 2020 14:14 UTC
PERCANTIK KOTA. Pemkot Madiun memoles wajah kota dengan menanam bunga Tabebuya, memasang lampu berbentuk unik dan tempat duduk di Jalan Pahlawan yang mirip dengan Malioboro di Yogyakarta. Foto: Nd.Nugroho
JATIMNET.COM, Madiun - Dinas Perdagangan Kota Madiun mencatat sekitar 1.500 pedagang kaki lima (PKL) belum terlokalisir. Mereka menggelar dagangannya di trotoar maupun tepi jalan yang terpayungi rindangnya pepohonan.
"Tahun ini akan ditata dengan disentralkan di beberapa titik, seperti Jalan Rimba Kaya dan lapangan di setiap kelurahan," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Gaguk Hariyono, Selasa, 11 Februari 2020.
Penataan PKL merupakan salah satu upaya Pemkot Madiun mempercantik wajah kota. Pemkot Madiun juga telah menjadikan bantaran Kali Madiun sebagai taman bunga, penanaman bunga Tabebuya (Chrysotricha) di Jalan Pahlawan, serta pemasangan lampu hias dan tempat duduk di tepi jalan ala Malioboro di Yogyakarta.
BACA JUGA: Tingkatkan Kunjungan Wisata, Kota Madiun Usung Konsep 'Peceland'
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan dengan tampilan kota yang cantik akan meningkatkan daya tarik warga dari luar daerah untuk datang ke Kota Madiun. Selain karena bekerja, kuliah, dan berbelanja juga diharapkan menikmati suasana kota.
"Sekitar 4 juta orang di sekitar Kota Madiun berpotensi datang. Mereka membawa uang, maka harus disambut agar roda perekonomian di sini semakin maju," ujar Mantan Sekda Kota Madiun ini.
Menurut dia, Kota Madiun memang banyak dikunjungi warga dari daerah tetangga, seperti Kabupaten Madiun, Ngawi, dan Magetan.Dengan potensi tersebut, Maidi menyebut daerah yang dipimpin sebagai kota jasa dan perdagangan.
"Kalau PKL ditata, tentunya berdampak pada sektor ekonomi lain seperti parkir dan kuliner," ujar dia sembari menyatakan penataan kota merupakan modal menumbuhkan perekonomian. Sebab, wilayah setempat minim sumber daya alam dan wilayahnya hanya terdiri dari tiga kecamatan.