Kamis, 11 June 2020 00:00 UTC
Snapshot www.infocovid19.jatimprov.go.id
JATIMNET.COM, Surabaya - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memberikan label warna baru pada sejumlah daerah. Sebelas wilayah masih merah, yaitu Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pamekasan, Jombang, Kabupaten Malang, Tuban, Lamongan, Kota mojokerto, batu, dan Kabupaten Mojokerto.
Sedangkan 22 Kabupaten/Kota lainnya berstatus oranye. Diantaranya, Sampang, Kota probolinggo, Bondowoso, Kabupaten Madiun, Kabupaten Blitar, Jember, Kabupaten Probolinggo, Nganjuk, Bangkalan, Sumenep, Tulungagung, Banyuwangi, Magetan, Ngawi, Kota kediri, Kota malang, Pacitan, Kota madiun, Situbondo, Kabupaten Kediri, Bojonegoro, dan Kabupaten Pasuruan.
Sementara, lima Kabupaten/Kota diberi warna kuning yakni, Trenggalek, Kota Pasuruan, Ponorogo, Lumajang, dan Kota Blitar. "Zonasi ini sesuai dengan indikator dari Gugus Tugas Pusat berdasarkan risiko tinggi, sedang dan rendah serta area tidak terdampak," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Rabu 10 Juni 2020.
Koordinator Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengatakan, label ini berdasarkan metode yang digunakan tim gugus tugas pusat untuk memudahkan identifikasi.
BACA JUGA: Diduga Ada Komorbid, Dokter di Surabaya Meninggal Positif Covid-19
Dasar pelabelan ini, kata dia, merujuk pada laporan rumah sakit di tiap kabupaten/kota. Ada lima belas indikator yang digunakan, seperti penurunan jumlah tambahan pasien positif, orang dalam pengawasan (PDP), dan orang dalam pemantauan (ODP) selama dua pekan terakhir.
Kemudian penurunan jumlah pasien meninggal, baik yang positif Covid-19, ODP, maupun PDP. Lalu kenaikan angka kesembuhan dari ketiganya, penurunan laju penambahan pasien positif serta kematian per seratus ribu penduduk, angka penularan kurang dari satu, jumlah pengambilan tes pada spesimen, dan jumlah ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.
"Ini data dari pusat, masih ada 11 daerah dengan resiko tinggi. Jadi kalau kita berada di sebelas kota ini. Maka resiko ketularan Covid-19 cukup tinggi," katanya.
