Logo

Kritik Pemerintah, BEM Se-Probolinggo Raya Blokade Jalur Pantura

Reporter:,Editor:

Kamis, 14 April 2022 08:20 UTC

Kritik Pemerintah, BEM Se-Probolinggo Raya Blokade Jalur Pantura

BLOKADE JALAN. Mahasiswa BEM se-Probolinggo Raya memblokade jalur pantura dan membakar ban dalam demonstrasi di depan kantor Bupati Probolinggo, Kamis, 14 April 2022. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se- Probolinggo Raya melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Probolinggo di Jalan Panglima Sudirman, Kecamatan Kraksaan, Kamis siang, 14 April 2022.

Dalam aksinya, massa membentangkan sejumlah poster dan spanduk bernada protes. Salah satunya menyoal masalah wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, serta kenaikan harga bahan bakar minyak jenis pertamax.

Aksi massa memanas lantaran perwakilan Pemerintah Kabupaten Probolinggo tak ada satupun yang menemui. Itu membuat massa tersulut emosi hingga membuat mereka melakukan aksi blokade jalur Pantura.

Selain itu, massa juga membakar ban bekas di tengah jalur Pantura. Kondisi tersebut membuat jalur Pantura arah Probolinggo - Situbondo maupun sebaliknya menjadi lumpuh beberapa waktu.

BACA JUGA: Mahasiswa Lamongan Tolak Tiga Periode Jabatan Presiden

Aksi massa mereda setelah Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi turun tangan menemui massa. Arsya meminta massa aksi agar segera membuka jalan supaya arus lalu lintas Pantura kembali normal.

Beberapa perwakilan massa aksi kemudian diterima menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko. Dalam pertemuan itu, massa menyinggung masalah agraria di Kabupaten Probolinggo, termasuk masalah kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Kepada massa, Timbul mengaku siap menampung aspirasi massa yang merupakan kalangan mahasiswa tersebut. Apa yang menjadi tuntutan mahasiswa bakal disampaikan ke pemerintah pusat.

"Segera akan kami sampaikan tuntutan adik-adik mahasiswa ke pemerintah pusat. Salah satunya menyangkut masalah kenaikan (harga) BBM," kata Timbul.

BACA JUGA: Mahasiswa di Surabaya Diminta Awasi Penggunaan Anggaran Pemerintah

Koordinator aksi, Fathur Rahman, menyebutkan ada sekitar 300 mahasiswa yang ikut serta dalam aksi menjaga keberlangsungan demokrasi dan melawan segala bentuk pelemahan terhadap rakyat tersebut. 

Menurut Fathur, apa yang menjadi tuntutan mahasiswa merupakan aspirasi masyarakat menyangkut kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah akhir-akhir ini. 

"Salah satunya soal kenaikan harga BBM, serta masalah agraria, yakni adanya kerusakan lingkungan di wilayah Kabupaten Probolinggo," kata Fathur. 

Kerusakan lingkungan yang dimaksud, menurut Fathur, adanya temuan alih fungsi lahan yang digunakan untuk kepentingan pribadi oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

Aksi massa akhirnya bubar setelah Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko menemui langsung sekaligus memberi penjelasan terhadap massa yang berada di luar kantor Bupati Probolinggo.