Minggu, 05 December 2021 16:20 UTC
LUKA BAKAR. Warga korban erupsi gunung Semeru dirawat di RSUD Pasirian, Kec. Pasirian, Kab. Lumajang, Minggu, 5 Desember 2021. Foto: Bruriy Susanto
JATIMNET.COM, Lumajang – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meninjau pasien korban erupsi gunung Semeru di RSUD Pasirian, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Minggu, 5 Desember 2021.
Pasien yang dirawat di RSUD Pasirian antara lain mengalami luka akibat tertimpa cor beton dan mengalami luka bakar akibat semburan awan panas dan abu vulkanik. Namun menurut Muhadjir ada beberapa pasien yang tidak bisa dirujuk atau dipindah ke rumah sakit yang lebih memadai karena kondisinya tidak memungkinkan untuk dipindah akibat parahnya luka yang dialami.
“Memang ada kendala untuk dipindah ke rumah sakit yang lebih layak itu tidak bisa, tidak transportable (tidak bisa dipindah), jadi harus tetap dirawat di rumah sakit ini,” katanya.
BACA JUGA: Erupsi Semeru, Sejumlah Warga Masih Hilang Diduga Terpendam Abu
Muhadjir mengatakan di RSUD setempat terdapat 16 pasien yang dirawat dan enam pasien mengalami luka bakar rata-rata lebih dari 80 persen. “Yang dirawat di sini 16 orang dan enam orang rata-rata luka bakar 80 persen lebih,” katanya.
Pasien yang mengalami luka bakar lebih dari 80 persen ini yang tidak bisa dirujuk atau dibawa ke rumah sakit lain yang lebih menunjang fasilitas dan sumber daya dokternya. “Karena itu kita putuskan (tetap) di sini. Nanti dokter dan perawatnya yang ahli di bidang luka bakar akan kita kirimkan termasuk dokter bedah plastik,” katanya.
Muhadjir mengatakan sesuai arahan Presiden setiap ada bencana yang dilakukan pertama kali adalah pertolongan pada korban sebelum melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi.
BACA JUGA: Erupsi Gunung Semeru, Panglima TNI: Semua Aset dan Prajurit Disiagakan Dua Titik
“Sesuai arahan Bapak Presiden setiap ada bencana seperti ini yang pertama diprioritaskan adalah keselamatan korban trutama mereka yang sakit harus betul-betul mendapat perawatan maksimal sehingga terselamatkan,” katanya.
Hingga Minggu, BPBD Lumajang mencatat sudah 14 orang ditemukan meninggal dunia akibat erupsi Semeru. Hingga Senin, 6 Desember 2021, petugas gabungan dari BPBD, Tagana, TNI, Polri, dan sejumlah relawan dari ormas masih melakukan pencarian korban yang masih hilang diduga terpendam abu vulkanik tebal.