Logo

Kolaborasi DPRD Gresik Dengan KWG Dorong Penataan PKL di Wisata Bandar Grissee

Reporter:,Editor:

Kamis, 23 February 2023 08:20 UTC

Kolaborasi DPRD Gresik Dengan KWG Dorong Penataan PKL di Wisata Bandar <em>Grissee</em>

Ketua KWG, Miftahul Arif (kiri) dan Ketua DPRD Kabupaten Gresik, Much Abdul Qodir pada kesempatan beberapa waktu lalu. Foto: Agus Salim.

JATIMNET.COM, Gresik -  DPRD Gresik bersama Komunitas Wartawan Gresik (KWG) mendorong penataan Pedagang Kaki Lima (PKL), di lokasi Bandar Grissee yang kini menjadi tempat wisata baru di Gresik dan ramai dikunjungi masyarakat nya.

Pentingnya penataan fasilitas bagi lapak pedagang kaki lima (PKL) serta konsep menjadi sangat penting, selain menjadi ketertiban juga warna atau identitas bagi wajah lokasi wisata Bandar Grissee nantinya.

"Bandar Grissee merupakan potensi baru yang dimiliki Kabupaten Gresik. Nah, keberadaan wisata heritage ini harus bisa kita optimalkan pemanfaatannya, untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui penataan PKL," kata Much Abdul Qodir ketua DPRD Gresik, Kamis 23 Februari 2023.

Qodir mengaku siap berkolaborasi dengan Komunitas Waratwan Gresik (KWG) guna mendorong penataan PKL di Bandar Grissee, inisiatif ini diawali dengan studi banding ke Yogyakarta dalam rangka mempelajari penataan PKL di Malioboro.

Baca Juga: KPU Gresik, KWG dan PWI Gresik Bersinergi Sukseskan Gelaran Pemilu Serentak 2024

Dimana diketahui Malioboro yang setiap harinya tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan, meski tidak sama Bandar Grissee dan Malioboro memiliki karakter wisata yang mirip dengan intensitas pengunjung yang selalu ramai.

"Banyak PKL yang tumbuh dari pengelolaan wisata Malioboro. Keberadaanya mampu menambah uniknya Malioboro dan menarik kedatangan pengunjung. Dengan demikian, kesejahteraan pelaku usaha di Malioboro semakin meningkat, dan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat," tambah Qodir.

Senada dengan Anggota Komisi II (Bidang Perekonomian dan Keuangan) DPRD Kabupaten Gresik, Muhammad Syahrul Munir, dirinya sangat mendukung inisiatif KWG dalam penataan PKL di Bandar Grissee. 

Karena Pedagang Kaki Lima (PKL) memiliki peranan yang strategis sebagai pilar perekonomian Indonesia, dimana usaha tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan. 

Baca Juga: Dialog Publik KWG DPRD Gresik Munculkan Komitmen Optimalisasi BUMD

"Kita nanti akan pelajari bagaimana penataan PKL di Malioboro yang baru saja dilaksanakan oleh pengelola di sana. Jika memungkinkan, kita usulkan untuk diadobsi mana-mana saja konsep yang cocok untuk diterapkan di Bandar Grissee. Tapi dengan tetap menguatkan karakter dari Bandar Grissee itu sendiri," timpalnya.

Menurutnya saat ini memang sudah ada konsep dari penataan PKL di Bandar Grissee, memanfaatkan rumah-rumah warga yang memiliki arsitektur bangunan tua untuk menjadi tempat PKL.

"Jika ada konsep yang lebih menarik lagi kenapa tidak?. Kita pelajari mana yang lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan PKL dan mampu menarik minat kunjungan wisatawan," terangnya.

Baca Juga: Lewat Sarasehan, AKD Gresik dan KWG Bersinergi Wujudkan Desa Mandiri

Sementara itu, Ketua KWG, Miftahul Arif mengungkapkan, sebelumnya banyak PKL berdiri di Jalan Basuki Rahmat, tapi sejak ruas jalan itu dipercantik menjadi Bandar Grissee, para PKL belum tertata dengan optimal. 

Adanya larangan berjualan di lokasi Bandar Grissee membuat para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sebelumnya ada, mereka harus berpindah ke ruas jalan lain, dan dimana saat ini omzet mereka diakui telah menurun.

"KWG terus berupaya menebarkan banyak manfaat lebih banyak lagi bagi masyarakat. Semoga konsep penataan PKL yang nanti kita prakarsai bersama DPRD Gresik dan dukungan dari Pemkab Gresik mampu meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Gresik," pungkasnya. (ADV/Inforial)