Logo

Kasus Positif Covid-19 di Surabaya Naik, Swab Massal Digalakkan

Reporter:,Editor:

Senin, 14 June 2021 11:40 UTC

Kasus Positif Covid-19 di Surabaya Naik, Swab Massal Digalakkan

SWAB. Petugas di Surabaya melakukan swab di tengah naiknya kasus Covid-19 di Surabaya. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Angka rata-rata kasus positif atau positivity rate Covid-19 di Kota Surabaya naik menjadi 9 persen. Padahal sebelumnya terutama sebelum Lebaran, positivity rate Covid-19 di Kota Surabaya masih di kisaran 5 persen atau dalam posisi aman.

Ketika ada kenaikan dari 5 persen ke 9 persen, maka ini alarm dan peringatan atau warning untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Selain itu, tes swab massal di Kota Surabaya kembali dimasifkan. Oleh karena itu, Satgas Covid-19 di Surabaya mulai dari Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, dan Danrem sepakat untuk memasifkan kembali tes swab massal ini.

“Makanya, nanti tidak hanya di pasar-pasar saja, mal-mal yang juga ada kerumunan, kita akan lakukan tes juga. Bahkan, semua tempat yang ada kerumunannya, termasuk di warung-warung kita akan tes. Dengan begitu, harapan kami warga bisa semakin taat prokes, sehingga Covid-19 di Surabaya bisa ditekan,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin, 14 Juni 2021.

BACA JUGA: Masih Pandemi, Jam Operasional Warkop di Surabaya Tetap Dibatasi Pukul 10 Malam

Sejak beberapa waktu lalu, swab hunter di berbagai tempat baik di pasar maupun pusat kerumunan warga terus dilakukan. Bahkan, hari ini Satgas Covid-19 Surabaya melakukan tes swab di Pasar Atom. Di pasar ini, Satgas Covid-19 melakukan tes di parkir lantai 5 dan juga di food court. Karyawan toko dan pemilik toko serta para pengunjung tak luput dari tes dadakan itu.

“Jadi, swab hunter, swab massal, baik di mal, pasar, maupun tempat kerumunan dan di daerah Suramadu, terus berbarengan semuanya. Hal ini penting dilakukan untuk menekan Covid-19 di Surabaya,” ia menegaskan.

Di samping itu, berdasarkan keputusan bersama dengan Kapolres dan Danrem, PPKM Mikro dan jam malam juga tetap dijalankan.

BACA JUGA: Penerimaan Kunjungan Kerja dari Luar Surabaya Harus Menunjukkan Hasil Tes Swab PCR

“Ketika Pak Kapolres dan Bu Kapolres serta Danrem memberikan arahan tidak boleh (aktivitas jam malam), ya kami di pemkot juga mengatakan tidak boleh, karena kita tetap satu suara. Kami menjadi satu bagian yang tidak bisa dipisahkan,” ia menekankan.

Oleh karena itu, warga Surabaya diingatkan untuk terus menjaga protokol kesehatan dan tidak meremehkan Covid-19 ini meskipun sudah selesai divaksin.

“Saya nyuwun tulung (minta tolong) kepada warga, ayo kita jaga bareng-bareng kota kita ini, selalu dijaga protokol kesehatannya. Saya juga minta tolong kepada teman-teman (media) untuk selalu mengingatkan dan menginformasikan supaya warga selalu menjaga prokes,” katanya.