Minggu, 16 December 2018 10:57 UTC
Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Babinsa di Balairung Pinang Masak, Universitas Jambi, Minggu, 16 Desember 2018. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
JATIMNET.COM, Jambi - Presiden Joko Widodo mengingatkan ihwal lanskap politik dan ekonomi global yang saat ini sudah berubah dengan sangat cepat. Hal tersebut sebagai imbas keterbukaan informasi melalui internet dan media sosial.
Mengutip data dari McKinsey Global Institute, Presiden Jokowi mengatakan perubahan-perubahan pada era revolusi industri jilid keempat ini kecepatannya tiga ribu kali lebih cepat dibandingkan revolusi industri jilid pertama.
“Artinya apa? Ke depan ini akan ada perubahan-perubahan yang sangat cepat. Karena kita tahu semua ada artificial intelligence, advance robotic, 3D printing. Kalau di bidang keuangan ada bitcoin, cryptocurrency. Kemudian ada virtual reality,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Babinsa di Balairung Pinang Masak, Universitas Jambi, Minggu, 16 Desember 2018.
Karena itu, Presiden ingin para Babinsa bisa merespons perubahan-perubahan ini karena dampaknya juga akan mengubah lanskap politik nasional dan daerah, termasuk lanskap politik di desa.
BACA JUGA: Jokowi Bertemu Ulama Aceh Bahas RUU Pesantren
“Inilah yang harus kita antisipasi. Jangan sampai perubahan-perubahan itu memberikan dampak yang tidak baik kepada masyarakat kita. Pasti akan ada intervensi masuk budaya-budaya impor, pasti akan masuk ideologi-ideologi impor yang masuk ke desa-desa," katanya.
Masuknya ideologi-ideologi impor itu tidak bisa dicegah dan tidak ada batasannya. "Semua orang bisa mengakses sekarang dengan gawai. Ideologi apapun bisa masuk tanpa kita bisa menyaring,” ungkapnya.
Di era revolusi industri 4.0 yang saat ini tengah berlangsung, Presiden Joko Widodo mengapresiasi kerja nyata para Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang langsung terjun ke masyarakat di tempat mereka bertugas. Kerja nyata tersebut diwujudkan misalnya dengan membangun jembatan di desa, membangun rumah, hingga mengajar suku Anak Dalam di Jambi.
“Saya sangat menghargai kegiatan-kegiatan dan tindakan-tindakan lapangan seperti itu. Membuat misalnya jembatan gantung yang begitu panjang, mengajar masyarakat di pedalaman, menjadi guru di masyarakat pedalaman. Ini sebuah hal-hal konkret yang bisa kita lakukan di desa-desa dan kampung-kampung,” kata Presiden.