Senin, 18 February 2019 13:14 UTC

Sejumlah santri menggelar orasi di deoan Gedung Negara Grahadi mendesak Fadli Zon mendatangi kediaman KH Maimoen Zubair untuk meminta maaf. Foto: Baihaqi Almutoif.
JATIMNET.COM, Surabaya – Puluhan santri yang tergabung dalam Jaringan Santri Nusantara menuntut Wakil Ketua Umum Fadli Zon mendatangi kediaman KH Maimoen Zubair untuk meminta maaf.
Koordinator Jaringan Santri Nusantara Ahmad Jazuli menegaskan bahwa permintaan maaf melalui media sosial yang dilakukan Fadli Zon tidaklah cukup. Jazuli mendesak kepada pria kelahiran 1 Juni 1971 itu untuk mendatangi kediaman KH Maimoen Zubair.
“Kami meminta Fadli Zon datang ke kediaman KH Maimoen Zubair, bukan hanya (meminta maaf) di depan media,” kata Jazuli dalam aksi yang digelar di depan Gedung Negara Grahadi, Senin 18 Februari 2019 sore.
BACA JUGA: Santri Jember Kecam Puisi Fadli Zon
Sebenarnya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon telah mengklarifikasi bahwa puisi dengan judul ‘Doa yang Tertukar’ tidak ditujukan kepada KH Maimoen Zubair, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Kabupaten Rembang.
Namun, Jazuli memandang bahwa arti puisi tersebut memiliki banyak makna. Salah satunya ditujukan kepada Mbah Moen, sapaan akrab KH Maimoen Zubair.
“Yang kita sayangkan adalah Fadli Zon bukan hanya merendahkan Mbah Maimoen, tapi juga beberapa kyai-kyai sepuh yang suka dihina oleh Fadli Zon. Itu yang sangat kami sayangkan. Padahal Fadli Zon itu tokoh nasional yang harus jadi panutan,” ungkapnya.
BACA JUGA: Ansor, Banser, Dan Santri Probolinggo Aksi Kecam Fadli Zon
Dalam aksi tersebut, Jaringan Santri Nasional telah melakukan konsolidasi dengan seluruh santri se Indonesia. Beberapa diantaranya seperti Malang, Jember, Probolinggo, Kudus, Demak hingga Karawang telah dirangkul untuk mengawal penghinaan tersebut.
Bahkan Jazuli mendesak pihak kepolisian untuk mengawal dugaan penghinaan kepada KH maimoen Zubair. Jazuli juga menuntut kepada kepolisian untuk segera memproses kasus pelecehan ini.
“Segera, akan kami laporkan ke kepolisian. Tidak tahu nanti ke polres, polda atau langsung ke Mabes Polri. Yang penting kasus ini sudah kita kawal. Santri sudah melakukan solidaritas untuk menjaga kewibawaan kiai,” sebutnya.
