Logo

Irjen Pol Nico Afinta Resmi Jabat Kapolda Jatim, Ini Tugas Selanjutnya

Reporter:,Editor:

Sabtu, 21 November 2020 10:20 UTC

Irjen Pol Nico Afinta Resmi Jabat Kapolda Jatim, Ini Tugas Selanjutnya

RESMI. Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta (kanan) didampingi Kapolda Jatim sebelumnya Irjen Pol Fadil Imron (kiri). Foto: Humas Polda Jatim

JATIMNET.COM, Surabaya - Irjen Pol Nico Afinta resmi memimpin Polda Jawa Timur usai pisah sambut dan Sertijab, Sabtu 21 November 2020. Mantan Kapolda Kalimantan Selatan itu menggantikan Kapolda Jatim sebelumnya, Irjen Pol M. Fadil Imran, yang kini menjabat Kapolda Metro Jaya. 

Usai acara serah terima jabatan, Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, bahwa telah menerima arahan dari Irjen Pol Fadil Imran ihwal pengelolahan keamanan ketertiban masyarakat (kantibmas). Terutama soal Kampung Tangguh Semeru, Pilkada Jatim, Pengamanan Natal dan Tahun Baru. 

"Saya sudah mendapatkan cerita dari Bapak Kapolda Metro Jaya, Irjen M. Fadil Imran, terkait dengan kondisi Kamtibmas di Jatim, mulai dari kampung tangguh semeru, pilkada jatim dan pemulihan ekonomi," kata Nico dalam siaran persnya, Sabtu 21 November 2020.

Nico mengapresiasi yang telah dikerjakan Kapolda sebelumnya, Irjen Pol Fadil Imran. Menurutnya, apa yang sudah dilakukan selama ini seperti kampung tangguh untuk mengatasi Covid-19 di Jatim khususnya di Kota Surabaya, sangat baik. Bahkan menjadi contoh secara nasional.

BACA JUGA: Cegah Covid, Belanja Sayuran Online dan Digantung di Pagar

"Kedepan saya akan meneruskan apa yang sudah dikerjakan oleh Irjen Fadil, saya mohon dukungan semua pihak baik Gubernur, Pangdam serta stakeholder yang lain," ia menerangkan. 

Disinggung soal kembalinya ke kampung halaman di Kota Surabaya, Nico merasa bangga. Menurutnya, warga Jatim khususnya Surabaya dikenal dengan warga yang gotong royong dan selalu bermusyawarah. 

"Saya bangga juga dan saya akan mengkomunikasikan dengan semua pihak krn saya yakin dengan musyawarah, mufakat dan gotong royong permasalahan di Jatim bisa terselesaikan," katanya. 

"Saya yakin dengan guyub nya orang Surabaya, keterusterangan orang Surabaya dan terbukanya orang surabaya, permasalahan bisa dikomunikasikan. Saya yakin itu bisa diselesaikan juga dengan musyawarah, mufakat dan gotong royong," imbuhnya.