JATIMNET.COM, Surabaya – Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto akan menuturkan sejumlah poin terkait tema bidang pangan, energi, dan infrastruktur dalam acara debat calon presiden di Jakarta.

Calon wakil presiden Sandiaga Uno, pasangan capres Prabowo, mengatakan 50 persen masyarakat yang ditemui pasangan capres nomor urut 02 ini menginginkan debat membahas lebih dalam perkara pangan, terutama harga yang tidak stabil.

“Harga pangan bergejolak, tidak stabil, dan membebani masyarakat. Bagaimana kami buat harga pangan lebih murah buat emak-emak. Ini jadi poin pertama,” kata Sandiaga seperti ditayangkan sebuah stasiun televisi nasional menjelang debat, Minggu 17 Februari 2019 malam.

BACA JUGA: BPP Jatim Optimistis Prabowo Kuasai Materi 70 Persen

Pasangan calon presiden dan wakil presiden ini, memprioritaskan kesejahteraan kaum tani dengan memberikan harga yang layak pada petani. Pasangan ini ingin memberikan jaminan hidup yang lebih baik bagi petani dan asuransi untuk hasil panen. “Setop impor saat panen karena memberatkan dan menyengsarakan petani,” katanya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan Prabowo-Sandi optimistis swasembada pangan bisa tercapai karena Indonesia kaya sumber daya alam. Sumber daya manusianya pun sangat hebat. “Dengan kebijakan tepat Prabowo-Sandi bisa menghadirkan swasembada pangan,” ujarnya.

BACA JUGA: Jelang Debat, Jokowi Momong Cucu

Di bidang energi, Sandiaga mengatakan kebijakan energi di Indonesia selama ini mahal. Masyarakat juga berharap pembangunan infrastruktur bisa membuka lapangan pekerjaan. “Infrastruktur harus bisa dirasakan oleh masyarakat,” katanya.

Sandiaga juga menuturkan jika pihaknya mendukung penghentian proyek reklamasi di seluruh Indonesia. Dia mengungkap di beberapa daerah ada penolakan untuk meneruskan proyek reklamasi karena membahayakan lingkungan dan mengancam ekosistem.

Menurut Sandiaga, poin-poin tersebut akan disampaikan kepada publik oleh Prabowo Subianto dalam debat malam ini. “Mudah-mudahan bisa membantu masyarakat menentukan pilihan,” katanya.