Logo

Hadir di Malam Nuzulul Qur’an Kota Mojokerto, Ini Kata Gus Miftah

Ning Ita Kenalkan Wisata Kelahiran Presiden Pertama
Reporter:,Editor:

Senin, 18 April 2022 23:00 UTC

Hadir di Malam Nuzulul Qur’an Kota Mojokerto, Ini Kata Gus Miftah

Ning Ita dan Gus Miftah bagi-bagi ampau kepada anak yatim, Senin 18 April 2022. Foto: Diskominfo Kota Mojokerto

JATIMNET.COM, Mojokerto - Malam peringatan Nuzulul Qur’an di bulan suci Ramadan 2022 di Kota Mojokerto terasa istimewa. Pemerintah Kota Mojokerto mengemasnya dengan begitu apik. Yakni dengan menghadrkan Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah.

Wali Kota Mojokerto yang langsung hadir pada malam peringatan Nuzulul Qur’an di Masjid Jami Al Fattah menyambut kehadiran Gus Miftah. Di sela itu, Ning Ita sapaan akrab wali kota menyampaikan bahwa Kota Mojokerto memiliki dua potensi sejarah yang mampu menarik para wisatawan.

“Pada abad 13-14 Mojokerto merupakan bagian dari pusat kerajaan majapahit, karena itulah warisan sejarah dan budaya banyak sekali yang masih eksis hingga saat ini.” katanya, Senin 18 April 2022.

Ia menambahkan bahwa di Kota Mojokerto pada tahun 2023 mendatang akan dibangun sebuah kapal majapahit dengan ukuran 45 meter yang berada disamping anak sungai brantas.

Baca Juga: Alokasikan Pembelian Produk Lokal, Pemkot Mojokerto Siapkan UMKM Daftar e-Katalaog

“Ini adalah bagian dari apresiasi pemerintah pusat terhadap kejayaan majapahit yang sampai saat ini eksistensinya masih bisa kita lihat melalui berbagai warisan budaya dan sejarahnya.” ujar Ning Ita.

Lebih lanjut, Ning Ita menyampaikan bahwa Kota Mojokerto juga merupakan bagian dari sejarah Sang Proklamator RI. Berdasarkan literasi sejarah dari beberapa buku, mulai 1907-1915 RI 1, ketika itu masih berusia 6 tahun pindah di Kota Mojokerto.

Suasana Masjid Jami' Kota Mojokerto saat pengajian nuzulul qur'an bersama Gus Miftah. Foto: Diskominfo Kota Mojokerto

“Ada banyak sekali jejak sejarah beliau di kota ini dan itulah yang akan kami angkat sebagai salah satu destinasi wisata sejarah nasional. Alhamdulillah beberapa jejak sejarah beliau khususnya dua sekolah tempat beliau mengenyam pendidikan saat ini sudah kami berikan sebuah prasasti dalam bentuk patung Soekarno masa kecil," ujarnya.

"Dimana patung tersebut menggambarkan adanya akulturasi budaya Jawa dengan Belanda yang tercermin dari busana yang dikenakan oleh Soekarno dimasa kecil.” imbuhnya.

Sementara Gus Miftah juga menyampaikan, bahwa Kota Mojokerto sangat menarik untuk dikunjungi. “Saya pikir, ini satu kota yang wajib menjadi destinasi wisata di Indonesia karena terkait dengan sejarah," pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta ini.

"Terkait tentang sejarah menarik, tentang majapahit yang ada di Mojokerto. maka saya bilang melupakan Allah itu dosa, melupakan orang tua itu durhaka, melupakan Kota Mojokerto itu mana bisa.” ia menambahkan.

Baca Juga: Ramadan, Kapolresta Mojokerto Beri Bantuan Kursi Roda ke Lansia dan ABK

Ia juga mengatakan bahwa Kota Mojokerto dipimpin oleh seorang perempuan, yaitu Ning Ita yang juga aktif dalam organisasi muslimat bisa menjadi contoh teman-teman fatayat, muslimat yang ada di Indonesia.

“Kita sering mendengar istilah kalau mendidik seorang laki laki maka kamu hanya mendidik seorang generasi saja, tetapi kalau mendidik seorang perempuan, berarti kamu mendidik sebuah generasi. Maka saya pikir Ning Ita bisa menjadi contoh teman-teman fatayat, muslimat yang ada di Indonesia.” ungkapnya.

Peringatan Nuzulul Quran tahun 1443H ini merupakan pertama kalinya pengajian akbar yang dilakukan secara langsung di Kota Mojokerto. Pengajian ini dapat terlaksana karena Kota Mojokerto telah berada di level 1 PPKM dan para jamaah juga senantiasa mentaati protokol kesehatan, yaitu selalu memakai masker dan menyediakan hand sanitizer. (Inforial/Adv)