Selasa, 21 July 2020 16:00 UTC
RAZIA MASKER. Razia masker di Pasar Soponyono dan Keputih, Surabaya, Senin, 6 Juli 2020. Pelanggar diberi sanksi push up. Foto: Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya – Presiden Joko Widodo telah resmi membubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di pusat maupun daerah dan mengalihkan tugas ke Komite Kebijakan yang membawahi dua satgas, yakni Satgas Covid-19 dan Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional.
Menindaklanjuti keputusan Presiden tersebut, Pemkot Surabaya juga sedang menyiapka tim dengan tugas yang sama dalam penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Hal ini mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah menginstruksikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya untuk membentuk tim yang nantinya bertugas menangani Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Tim tersebut gabungan dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Surabaya.
BACA JUGA: Gugus Tugas Ungkap 141 Klaster Covid-19 di Jatim, Ini Lokasinya
“Pak Sekda sudah saya minta bentuk, kita tetap bentuk (tim) karena tidak mungkin kalau Dinas Kesehatan (bekerja) sendiri. Kita tetap bentuk tim, tapi belum tahu apa namanya nanti,” kata wanita yang akrab disapa Risma ini, Selasa, 21 Juli 2020.
Pembentukan tim ini dinilai penting untuk saling menyamakan persepsi. Selain itu, agar koordinasi terkait penanganan Covid-19 yang selama ini telah berjalan tetap sama. Misalnya, dalam memutuskan suatu protokol kesehatan di pusat perbelanjaan.
“Supaya koordinasinya tetap sama. Jadi nanti misalnya memutuskan protokol di mal itu tetap ada tim inti dari Bakesbang, Satpol PP, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perdagangan,” ia menjelaskan.
Tim ini nantinya tak bekerja sendiri. Sebelum melangkah atau memutuskan suatu kebijakan, mereka akan mempertimbangkan dahulu dari berbagai aspek. Misalnya di pusat perbelanjaan, harus ada pertimbangan dari sisi pengaturan pengunjung hingga transaksi pembelian.
“Maksudnya kalau dilihat dari sisi perdagangan, dia mungkin atur transaksi saja. Tapi kalau dengan tim, maka diatur misalkan caranya antre kalau di dalam penuh, antrenya gimana di luar begitu,” ia mengungkapkan.
BACA JUGA: Lindungi Dari Wabah Covid-19, 500 Bumil di Surabaya Ikuti Swab Test
Jajaran TNI dan Polri juga tetap digandeng. Hal ini berkaca pada pengalaman sebelumnya bahwa keterlibatan TNI dan Polri dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 di Surabaya sangat penting.
“Kita selama ini tetap libatkan (TNI - Polri), sistem baru kita libatkan itu. Karena sebelumnya kita sudah begitu, sebelumnya tetap kita juga lakukan seperti itu,” ucapnya.
Sedangkan terkait kondisi ekonomi di Surabaya, Risma menjelaskan kondisi roda perekonomian mulai berjalan baik. Tentunya ke depan pihaknya akan terus melakukan evaluasi.
“Kalau ekonomi rasanya masing-masing sudah mulai jalan. Jadi evaluasi misalkan kemarin kayak PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) bisa diangsur. Termasuk IMB (Izin Mendirikan Bangunan) itu juga sudah kita atur bagaimana pembayarannya,” ia memaparkan.
Ketika ditanya kapan tim ini mulai berjalan, Risma menyatakan saat ini sedang dibahas dan telah menginstruksikan Sekda Kota Surabaya Hendro Gunawan untuk pembentukan tim tersebut.
“Sekarang masih dibahas, tapi yang jelas kita tetap koordinasinya sebagai tim,” ia memungkasi.