Selasa, 02 September 2025 07:00 UTC
Musda Golkar Gresik berlangsung di Hotel Aston Gresik, Selasa, 2 September 2025. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik – Partai Golkar Gresik menargetkan kadernya ikut berlaga dalam Pilkada 2029. Motivasinya, dalam lima tahun terakhir, partai politik berlambang pohon beringin ini hanya mampu menjadi pengusung dalam kontestasi politik tingkat daerah.
Untuk mewujudkan target itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk menyiapkan calon pemimpin daerah dari internal partai tersebut.
Hal itu disampaikan Ketua DPD Golkar Gresik Ahmad Nurhamim dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar di Hotel Aston Gresik, Selasa, 2 September 2025.
“Dengan musda kali ini, kami berharap di tahun 2029 nanti Golkar memiliki kadernya sendiri untuk ikut running di Pilkada Gresik,” tegasnya.
Selama beberapa periode terakhir, Nurhamim mengungkapkan bahwa Golkar lebih banyak berperan sebagai pengusung dengan berkoalisi dengan partai politik lain.
Koalisi yang dibangun bersama PAN dan PPP sempat sukses mengantarkan pasangan Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Aminatun Habibah.
Golkar menilai sudah saatnya menampilkan kader terbaiknya. Di musda kali ini, para internal partai bertekad membangun dan melahirkan kader yang siap maju dalam kontestasi Pilkada Gresik.
Ahmad Labib, anggota DPR RI dari Golkar menambahkan, konsolidasi internal menjadi kunci utama dalam mewujudkan target tersebut. “Golkar solid, terkonsolidasi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Jawa Timur Ali Mufti menekankan pentingnya memperkuat struktur organisasi hingga ke tingkat kecamatan dan desa.
“Jaga kembali pengurus kecamatan dan desa agar Golkar di Gresik terus tumbuh dan berkembang,” pesannya.
BACA: Menuju Musda XI, Golkar Jombang Siap Pilih Ketua Baru dengan Calon Tunggal
Dalam pandangan Golkar, pembenahan sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas utama. Kemudian, struktur organisasi yang kuat jadi dasar merumuskan strategi politik lima tahun ke depan.
“Orang-orang Golkar harus bisa memberikan manfaat dan diterima oleh masyarakat. Karena banyak persoalan yang harus bisa ditangkap untuk memberikan solusinya,” lanjutnya.
Ali juga mengingatkan tentang semakin kritisnya masyarakat terhadap eksistensi partai politik. Maka, Golkar harus mampu menjawab tantangan tersebut dengan kerja nyata.
“Hari ini kita dipertanyakan oleh masyarakat, maka hari ini mari kita istigfar bersama. Mengantarkan diri kita bisa diterima oleh masyarakat,” tutupnya.
