Logo

Gereja Katolik Ingatkan Umatnya untuk Gunakan Hak Pilih

Reporter:,Editor:

Minggu, 23 December 2018 00:01 UTC

Gereja Katolik Ingatkan Umatnya untuk Gunakan Hak Pilih

Kepala Kerawam GKSMP Johanes Sereda (berbaju batik kanan bawah) mengingatkan umatnya untuk menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2019. Foto: Khoirotul Latifiyah.

JATIMNET.COM, Surabaya – Kepala Kerasulan Awam (Kerawam) Gereja Katolik Santa Maria Perawan (GKSMP) Johanes Sereda akan melakukan sosialisasi kepada umat katolik menjelang tahun pemilihan umum 2019. Upaya ini dilakukan karena selama ini umat katolik tidak semua memanfaatkan hak pilihnya dalam pemilu.

“Umat kami menganggap liburan lebih penting ketimbang membuang waktu untuk mencoblos,” kata Johanes saat diwawancarai usai acara Cangkrukan Lintas Agama di area GKSMP, Jumat 21 Desember 2018.

Johanes mengungkapkan Kerawam dalam gereja ini bertugas untuk memberikan pendidikan dan wawasan pada umat katolik untuk menanamkan 100 persen katolik dan 100 persen Indonesia.

“Tidak dengan mengkristenkan orang, tetapi cenderung menambah iman dari umat itu sendiri, sekaligus menanamkan kebangsan serta mengajarkan politik praktis,” tegasnya.

Menurutnya, selama ini umat katolik khusunya generasi muda menganggap bahwa kegiatan pemilu tidak memberikan dampak apapun dalam hidupnya. Oleh karena itu, banyak yang tidak menggunakan haknya dan memilih golput.

“Kami akan melakukan sosialisasi kepada umat politik agar menggunakan hak pilihnya, karena dalam waktu dekat ini akan kita songsong pemilu 2019,” kata Johanes.

Pihak gereja khususnya Kerawaman akan melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat dengan datang ke wilayah tempat tinggal umatnya. Dalam prosenya Kerawam akan menerima instruksi dari keuskupan untuk diteruskan ke umatnya.

Johanes berharap setelah dilakukan sosialisasi ini, umat katolik dapat mengubah pola pikir (mindset) bahwa menggunakan hak pilih mampu memberikan sumbangsi dalam perkembangan bangsa. Karena pemimpin yang baik akan terpilih jika semua warga Indonesia menggunakan hak pilihhnya dengan cerdas.

Tahun 2014 Kerawam melakukan edukasi tentang hak pilih ke umatnya yang mencapai 3.500 umat. Namun dari angka tersebut baru sekitar 2.500 umat yang punya hak pilih, sedangkan sisanya berusia di bawah umur dan punya hak pilih.

“Setelah kami lakukan edukasi, sudah bisa mencapai 80 persen umat yang mau menggunakam hak pilihnya. Padahal sebelum itu umat katolik yang menggunakan hak pilih hanya 40 persen,” tegasnya.