Logo

Dua Variabel Ini yang Wajib Dimiliki Bacawali Independen di Surabaya

Reporter:,Editor:

Selasa, 29 October 2019 23:02 UTC

Dua Variabel Ini yang Wajib Dimiliki Bacawali Independen di Surabaya

Ilustrasi: GIlas Audi.

JATIMNET.COM, Surabaya – Surabaya Survey Centre (SSC) menyebut calon wali kota independen harus memiliki narasi yang kuat pada dua variable, yakni perubahan dan kebosanan pemilih warga setempat. Narasi tersebut harus bersifat konstruktif fungsional untuk berkembangnya Kota Surabaya di masa mendatang.

Peneliti SSC Surokim Abdussalam menyampaikan dengan batas minimal pendukung calon yang ditetapkan KPU (138.565 pemilih) ini bukanlah hal yang mudah.

“Apalagi kepuasan masyarakat kota terhadap kinerja Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) sangat tinggi hingga 82 persen. Ini tantangan yang tidak mudah bagi calon independen. Tapi, peluang masih terbuka,” kata Surokim saat dikonfirmasi Jatimnet.com, Selasa 29 Oktober 2019.

Calon independent, lanjutnya, harus bisa memberikan harapan baru dalam mengatasi kebosanan warga. Sehingga dibutuhkan terobosan atau perubahan baru dalam mengatasi beberapa masalah yang belum disentuh pemerintahan.

BACA JUGA: Syarat Cawali Independen Pilkada Surabaya Lebih Mudah Dibanding Sebelumnya

Selain upaya dari calon independen, Surokim menjelaskan dukungan warga Surabaya sangat dibutuhkan. Hal tersebut agar ada calon independen yang bisa mendaftarkan diri ke KPU Kota Surabaya. Dan pada Desember 2019 mendatang 90 persen persyaratan dukungan sudah bisa terpenuhi.

“Calon independen di Surabaya sangat penting. Masyarakat harus bisa membantu agar calon independen ada yang bisa memenuhi syarat KPU,” dia menambahkan.

Surokim tidak menampik sangat berat bagi calon independen. Tetapi perjuangan calon independen di Pilwali Surabaya itu sungguh mulia. Perlu penguatan dan dukungan.

“Ya harus diakui Pilwali Surabaya jalur independen akan berat. Tetapi juga bukan mission impossible, asal ada figur yang kuat dan ada momentum yang pas,” imbuh dia.

BACA JUGA: Ketua Perindo Surabaya Deklarasikan Maju Cawali Jalur Independen

Surokim juga menjelaskan dukungan pada calon independen ini bisa membuat persaingan pilwali lebih kompetitif. Selain itu, untuk mengantisipasi jika calon partai politik (parpol) hanya satu atau calon tunggal.

Surokim menegaskan, semua komponen masyarakat, termasuk parpol, wajib mendorong pilwali tidak ada calon tunggal.

“Kota sekelas Surabaya akan menyedihkan atau bahasa yang ekstrem memalukan jika (calon tunggal) terjadi. Seolah-olah tidak ada kandidat di Surabaya, padahal faktanya bakal calon banyak,” katan Alumni FISIP Universitas Airlangga ini.

Yang penting, menurut Surokim, calon independen sekarang harus berjuang mengumpulkan KTP sebagai bentuk dukungan agar bisa memenuhi persyaratan minimal.