Logo

Dua Orang Dekat Khofifah Berebut Rekom PDIP di Pilwali Surabaya

Reporter:,Editor:

Sabtu, 14 September 2019 13:46 UTC

Dua Orang Dekat Khofifah Berebut Rekom PDIP di Pilwali Surabaya

BEREBUT REKOM: Dwi Astuti (kanan) saat mengembalikan formulir pendaftaran Bacawawali Kota Surabaya ke DPD PDI Perjuangan Jatim akan berebut rekom dari PDIP. Foto: Baehaqi.

JATIMNET.COM, Surabaya - Wakil Sekretaris Muslimat NU Jawa Timur, yang juga pernah menjadi tim sukses Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Pilgub 2018, Dwi Astuti dan Pengurus Fatayat NU Jawa Timur yang juga keponakan Gubernur Jatim, Lia Istifhama mengembalikan formulir pendaftaran Bakal Calon Wakil Wali (Bacawawali) Kota Surabaya ke DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.

Menjadi orang dekat Khofifah, Dwi Astuti mengaku telah mendapat restu dari Khofifah. Bahkan dirinya sudah mendapat arahan dan petunjuk dari Ketua Umum Muslimat NU tersebut.

"Kalau saya pribadi jika ada teman yang mau hadir untuk Surabaya. Saya pikir itu normal. Mereka semua pada punya semangat untuk membangun negeri," ujar Dwi usai menyerahkan berkas pendaftaran ke Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sabtu 14 September 2019.

BACA JUGA: Pilwali Surabaya, Ony Setiawan Optimis Lanjutkan Kemenangan PDIP

Pihaknya yakin semua berniat turun bertarung di Pilwali Surabaya 2020 memiliki kapasitas dan kompetensi masing-masing. "Kami akan menyiapkan fit and proper test sekitar tanggal 18 September," ungkapnya.

Selain PDI Perjuangan, Dwi Astuti menyebut, saat ini tengah melakukan safari politik ke sejumlah partai politik lain. Beberapa di antaranya, PKB, Nasdem, PAN, dan PSI.

Dia berencana ikut juga mendaftar ke PSI. "PSI Insya Allah juga ada pendaftaran dan fit and proper test sampai sekarang hingga nanti penerimaan administrasi di Oktober," ungkap Dwi.

BACA JUGA: Maju Pilwali Surabaya 2020, Whisnu Sakti Buana Fokus Pengembangan Ekonomi dan Budaya

Sementara itu, Lia Istifhama melihat banyaknya orang dekat Khofifah yang terjun di Pilwali Surabaya sebagai suatu hal positif. "Berarti di sekitar ibu banyak orang hebat dan mumpuni. Yang terpenting kita sama-sama bawa marwah Ibu (Khofifah)," kata Lia.

Dirinya mengatakan bahwa semua ini kompetisi yang sehat menuju proses memimpin Surabaya. Pihaknya optimis meski bersaing, tetap akan menjaga hubungan dengan baik. Proses masih panjang untuk siapa yang bakal maju diusung sebagai calon wali kota.

"Ada (komunikasi dengan partai lain). Nanti njenengan bisa tunggu, saya akan komunikasi dengan partai lain. Jadi itu semua sifatnya bersilaturahmi. Apapun itu bisa terjadi kalau Allah menakdirkan," tandas Lia.