Jumat, 18 November 2022 05:00 UTC
Sosialisasi. Ketua KPUD Kota Probolinggo, Achmad Hudri Saat Memberikan Materi Terkait Keterlibatan Perempuan Dalam Pemilu. Foto : Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo, mulai melakukan optimalisasi peran perempuan dalam penyelengaraan pemilihan umum serentak (Pemilu), serentak tahun 2004.
Optimalisasi dilakukan, agar turut terlibat aktif dalam Pemilu mendatang. Baik terlibat sebagai Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) hingga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Ketua KPUD Kota Probolinggo, Achmad Hudri mengatakan, perlunya upaya ekstra agar segmentasi perempuan terpenuhi, sehingga mereka turut terlibat secara aktif dalam penyelenggaraan Pemilu.
Menurutnya, tingkat partisipasi perempuan di Kota Probolinggo untuk gelaran Pemilu cenderung mengalami penurunan. Salah satunya, jumlah anggota DPRD Kota Probolinggo segmentasi perempuan yang menurun di beberapa periode.
Baca Juga: KIPP Kota Probolinggo Ingatkan ASN Agar Tetap Netral di Pemilu 2024
"Peran perempuan tidak cukup, kalau hanya yang terwakilkan sebesar 30 persen di legislatif. Namun semestinya, di semua unsur. Termasuk nantinya di badan ad hoc," ujar Hudri, dalam sosialisasi optimalisasi peran perempuan, pada Kamis 7 November 2022.
Hudri mendorong peran perempuan, agar berperan aktif dan terlibat dalam badan ad hoc. Sebab, dibutuhkan tenaga cukup banyak nantinya yang bertugas menghadapi Pemilu 2024.
Senada dikatakan Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan, KPUD Kota Probolinggo, Upik Roudhotul Hasanah. Ia berharap, melalui sosialisasi tahapan Pemilu 2024 dan rekrutmen badan ad hoc, nantinya bisa mendongkrak partisipasi perempuan.
"Kami sudah memulai tahapan Pemilu 2024, terlebih lagi ada rekrutmen badan ad hoc yakni PPK. Kami ingin dorong segmentasi perempuan, agar turut aktif di penyelenggaraan Pemilu mendatang" jelas Upik.
Baca Juga: Deteksi Dini Kisruh Pilkada, Bawaslu Mojokerto Sosialisasi Penyusunan Indeks Kerawanan Pemilu 2024
Upik menyampaikan, nantinya bakal dibutuhkan sebanyak 25 PPK, kemudian PPS sebanyak 87 orang. Untuk mendaftarnya, peserta cukup mengunggah berkasnya melalui Sistem Informasi Anggota KPU dan Badan Adhoc (SIAKBA).
Dalam kesempatan itu, Upik mengimbau undangan yang hadir, yakni kalangan perempuan agar tidak hanya dalam penyelenggaraan Pemilu. Namun juga dalam pengawasan, jalannya tahapan Pemilu.
Sekadar informasi, mereka yang hadir dalam sosialisasi tersebut, diantaranya ; TP PKK, Sejumlah ASN perempuan, hingga organisasi kepemudaan.