Rabu, 01 October 2025 03:30 UTC
AMBRUK. Salah satu bangunan MI Raudlatul Faizin di Desa Sokaan, Kec. Krejengan, Kab. Probolinggo, ambruk, Rabu pagi, 1 Oktober 2025, diduga akibat gempa yang terjadi semalam sebelumnya. Foto: Zulafif
JATIMNET.COM, Probolinggo – Gempa bumi sebesar 6,5 skala richter yang terjadi di perairan Sumenep, Madura, pukul 23.49 WIB, Selasa malam, 30 September 2025, terasa hingga beberapa daerah di Jawa Timur.
Salah satunya di Kabupaten Probolinggo. Di Desa Sokaan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, diduga karena imbas getaran gempa yang terjadi semalam, bangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Raudlatul Faizin ambruk.
Detik-detik setelah ambruknya bangunan sekolah tersebut sempat terekam kamera ponsel warga. Warga langsung berkerumun mendatangi lokasi kejadian.
Satu bangunan yang sempat digunakan sebagai ruang kelas siswa itu ambruk rata dengan tanah. Sedangkan satu bangunan musala jebol di bagian dindingnya dan juga rawan ambruk.
BACA: Jawa Timur Dilanda Gempa Magnitudo 6,5, Pusat Gempa Tenggara Sumenep
Salah satu guru MI setempat, Rosyidi, mengungkapkan ambruknya bangunan sekolah terjadi Rabu pagi, 1 Oktober 2025, sekitar pukul 08.00 WIB. Beruntungnya saat peristiwa terjadi, aktivitas siswa sedang berada di ruang kelas lainnya.
"Jadi sedang tidak ada siswa saat kejadian, hanya kendaraan siswa dan para guru saja yang ada di lokasi," katanya.
Rosyidi menyampaikan jika getaran gempa yang terjadi Selasa malam memang terasa cukup keras di wilayah setempat.
Meski dampak gempa tidak sampai menimbulkan korban, namun kerugian yang ditimbulkan mencapai puluhan juta rupiah.
BACA: Gempa M5,7 di Perairan Banyuwangi Terasa di Sebagian Jatim dan Bali
"Memang tidak sampai ada korban, tapi ada kerugian material, baik bangunan sekolah dan beberapa kendaraan guru dan siswa rusak karena terkena ambruknya bangunan," kata Rosyidi.
Tiga kendaraan yang rusak, di antaranya dua motor matic mengalami pecah bodi dan satu kendaraan listrik juga mengalami pecah bodi akibat tertimpa material bangunan yang ambruk.
Sementara itu, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, masih melakukan asesmen terkait daerah mana saja di wilayah setempat yang terdampak gempa.
Satu lokasi lainnya yang sudah dilakukan penanganan petugas, yakni di Desa Gunung Geni, Kecamatan Banyuanyar, di mana sebuah bangunan dapur warga roboh karena guncangan gempa.