Logo

CMN Tolak Mobilisasi Berbau Pilpres sebelum Kampanye

Reporter:

Kamis, 23 August 2018 10:15 UTC

CMN Tolak Mobilisasi Berbau Pilpres sebelum Kampanye

Aksi massa yang tergabung dalam Centrum Milenial Nusantara mendukung Surabaya kondusif dan bebas hastag ganti presiden maupun dukung presiden. FOTO: Fahmi Aziz.

JATIMNET.COM, Surabaya – Komunitas anak muda Surabaya yang tergabung dalam Centrum Milenial Nusantara (CNN) menolak adanya aksi mobilisasi masa berbau Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Diterangkan Ketua CMN Abdul Hayi’ bahwa pihaknya meminta pemangku kebijakan (stakeholder) untuk tidak mengizinkan adanya aksi #2019GantiPresiden maupun #2019TetapJokowi di Kota Pahlawan.

“Kami meminta Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) agar tidak mengizinkan aksi deklarasi dua hastag itu di Surabaya,” ungkapnya saat melakukan aksi di luar Balai Kota Surabaya, Kamis 23 Agustus 2018.

Ia juga meminta Risma untuk bertemu dengan aparatur kemananan baik dari kepolisian maupun TNI untuk bersinergi dalam menindak tegas apabila terjadi mobilisasi massa. Pihaknya ingin menjaga Surabaya tetap kondusif sebelum memasuki masa kampanye Pilpres yang jatuh pada 23 September.

Hayi melihat bila aksi itu benar-benar terlaksana akan berpotensi memancing kericuhan politik. Termasuk yang kabarnya akan dilakukan oleh masa #2019GantiPresiden pada 26 Agustus nanti di Tugu Pahlawan, Surabaya.

“Kita akan lihat sampai tanggal 25 Agustus. Saya berharap Polrestabes Surabaya tidak mengizinkan adanya aksi apapun dari kedua masa,” ungkapnya.

Bila ternyata diketahui ada izin kampanye keluar saat itu, ia mengaku akan mengerahkan masa lebih untuk membatalkan jalannya deklarasi keduanya.

Sebelumnya, ia juga menyayangkan adanya hastag #2019GantiPresiden maupun #2019TetapJokowi merupakan bentuk kampanye negatif. Kampanye ini dilakukan jauh sebelum penetapan calon Presiden dan Wakil Presiden. Selain itu, memancing adanya polarisasi dan perpecahan di antara masyarakat.

Menurut Hayi’, Surabaya merupakan barometer kesuksesan pemilu di Indonesia. Itu dibuktikan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 lalu, Surabaya mampu menyelenggarakan pesta demokrasi yang guyub dan rukun.

“Besar harapan kami, Pemerintah Kota Surabaya dalam hal ini Bu Risma bersama stakeholder lainnya terus menjaga kondusifitas kontestasi politik Pilpres 2019 nanti, dan menjadi contoh bagi daerah lainnya,” pungkas dia.