Logo

Buka Musda IX MUI Surabaya, Ini Harapan Risma

Reporter:,Editor:

Sabtu, 31 October 2020 13:00 UTC

Buka Musda IX MUI Surabaya, Ini Harapan Risma

MUSDA MUI. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan sambutan secara virtual dalam pembukaan Musda MUI IX Surabaya, Sabtu, 31 Oktober 2020. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka Musyawarah Daerah (Musda) IX Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya secara virtual, Sabtu, 31 Oktober 2020. Musda tersebut dihelat di Graha Sawunggaling lantai 6 Jalan Jimerto, Surabaya.

Dalam sambutannya, wanita yang akrab disapa Risma itu menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir secara langsung. Sebab, ia harus menghadiri agenda lain dengan waktu yang bersamaan. Meski begitu, ia berharap, Musda ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar untuk Surabaya.

“Kami harap instansi kami bisa bergandengan tangan dengan MUI, khususnya untuk mencegah anak-anak kita agar terhindar dari kerusakan terutama berkaitan dengan perilaku anak-anak,” kata Risma.

Risma menyebut bahwa mengonsumsi narkoba itu haram. Bahkan, setiap zat yang dapat menghilangkan akal, haram untuk dikonsumsi walau tidak memabukkan. Untuk itu, ia berharap hal semacam ini dapat dijelaskan dan mudah dicerna anak-anak.

BACA JUGA: MUI Jatim Desak Hukuman Buat Pekerja Seks dan Penikmatnya

“Saya harap ini bisa dijelaskan kepada anak-anak kita. Mohon penerjemahan ini bisa diikuti dengan perkembangan zaman dan teknologi. Sebab, anak-anak sekarang dapat melihat sesuatu lebih luas tanpa ada border atau batasan,” ia menerangkan.

Baginya, anak-anak adalah masa depan bangsa. Menyelamatkan anak-anak Surabaya dari dampak narkoba sangat penting. Karenanya, ia kembali berharap MUI dapat membantu pemkot dalam mengantisipasi hal tersebut.

“Karena itu saya mohon dengan hormat, saya mohon dibantu karena terus terang menjaga anak-anak ini dari kehancuran itu sangat berat sekali. Mohon kami bisa dibantu sehingga kami bisa jelaskan kepada anak-anak kita,” ia memaparkan.

BACA JUGA: Lawan Virus Corona, MUI Dukung Sebar Surat Edaran ke Masjid dan Musala

Dalam kesempatan itu, Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini juga berpesan kepada para pengurus MUI Kota Surabaya agar dapat membuka pintu setiap masjid untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat positif seperti zaman Rasulullah SAW. Terutama untuk mewadahi para remaja melakukan aktivitas sesuai dengan norma yang diajarkan agama.

“Saya berharap masjid dapat dimakmurkan sesuai dengan zaman Rasulullah juga untuk aktivitas sosial lainnya. Pintu masjid saya harap bisa dibukakan untuk remaja kita melakukan aktivitas yang tidak melanggar norma-norma yang ditentukan, mohon bisa diwadahi,” ia berpesan.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Timur KH. M. Sujak menyampaikan MUI adalah rumah besar bagi umat islam. Selain itu, MUI sebagai wadah bagi para ulama dan cendekiawan muslim untuk bermusyawarah memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa dan negara Indonesia.

“Agar bangsa ini menjadi bangsa yang maju, berakhlakul karimah, dan bermartabat. Inilah makna MUI,” kata Sujak dalam sambutannya.

BACA JUGA: Menjamin Kualitas Pendidikan Anak-anak Surabaya di Masa Pandemi Covid-19

Tak hanya itu, ia menyebut MUI juga bertujuan mempersatukan berbagai macam pendapat melalui ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), baik itu dari kelompok manapun. Sekalipun misalnya tidak bisa disatukan, maka semangat ukhuwah Islamiyah itu harus tetap dikokohkan.

“Yang terpenting adalah semangat ukhuwah harus tetap dipegang erat. Maka hendaknya orang MUI terutama di Surabaya agar dapat ditingkatkan,” ia mengungkapkan.

Menurutnya, MUI adalah salah satu mitra kerja pemerintah. Apabila program pemerintah itu positif, maka MUI juga akan mensosialisasikannya ke masyarakat. Sebaliknya, jika program itu tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka perlu diberikan masukan atau nasihat.

“Sehingga dalam implementasinya bisa diterima di tengah masyarakat,” ia memungkasi.