Rabu, 09 September 2020 14:40 UTC
Sebanyak 36 perusahaan memberikan bantuan dengan siap menanggung biaya pendidikan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Surabaya. Grafis Gilang.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak bisa menahan air matanya. Pasalnya Wali Kota akrab dipanggil Risma gembira melihat pelajar SMP dari keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), bisa sekolah tanpa memikirkan biayanya. Sebanyak 36 perusahaan dan lembaga sudah siap menanggung biayanya.
Wali Kota Risma menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada 36 perusahaan dan lembaga yang telah peduli terhadap pendidikan anak-anak Surabaya. Apalagi, jumlah nominal yang terkumpul sangatlah besar, yakni sekitar Rp 4,3 miliar.
Saat mengingat kembali beberapa tahun silam, hati kecil Wali Kota Risma mengaku seakan teriris. Sebab, di awal menjabat wali kota, banyak anak-anak Surabaya yang tidak dapat melanjutkan sekolah karena masalah biaya. Hal itu lantas berdampak pada tindakan kriminal dan perilaku negatif yang terjadi pada anak-anak.
Di tahun 2020, pemkot meningkatkan alokasi anggaran di bidang pendidikan, yaitu sebesar 21 persen. Alokasi tersebut, antara lain digunakan dalam urusan sarana dan pra-sarana, infrastruktur, pendidikan gratis, hingga kesejahteraan guru.
Bahkan, Wali Kota Risma setiap bulan juga mengajak pegawai di Pemkot Surabaya untuk mengumpulkan uang pribadi yang dijadikan semacam zakat. Ketika sudah terkumpul, uang ini yang digunakan untuk membiayai anak putus sekolah hingga membantu daerah lain yang terkena bencana alam.
“Namun saat ini uang itu kami gunakan untuk membiayai penanganan Covid-19, terutama yang pasien sedang melakukan isolasi mandiri. Biasanya kami menggunakan uang itu untuk membiayai mereka (siswa),” paparnya.
“Alhamdulillah saya matur nuwun sekali. Sehingga anak-anak bisa sekolah dengan baik tanpa mereka memikirkan dari mana bisa membayar. Saya terima kasih sekali, karena anak-anak telah dibantu biaya pendidikannya,” tutur Wali Kota Risma. (Inforial)
