Senin, 01 July 2019 04:57 UTC
Ilustrasi: Gilas Audi.
JATIMNET.COM, Ponorogo – Penangkapan terduga teroris terjadi di Desa Poh Ijo, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Minggu 30 Juni 2019 pukul 14.30 WIB.
Saksi mata Marji mengatakan penangkapan bermula dari sebuah mobil Toyota Innova yang tiba-tiba menghentikan mobil Toyota Avanza. Beberapa orang berpakaian serba hitam keluar dari Innova kemudian memborgol pengemudi mobil Avanza.
“Satu orang ditangkap oleh beberapa polisi berpakaian preman,” kata Marji, Minggu 30 Juni 2019.
Saksi lain Sugianto menuturkan jika orang yang diamankan memiliki postur tinggi besar. Beberapa warga tidak diizinkan mengabadikan penangkapan. “Bahkan warga yang pegang HP semua di cek dan diminta menghapus foto-fotonya,” tuturnya.
BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris di Madiun
Sementara itu, Kapolres Ponorogo AKBP Radiant membenarkan ada penangkapan yang dilakukan Densus 88 di wilayah Sampung. Namun sejauh ini identitas terduga belum diketahui. “Polres (Ponorogo) hanya mendapat tembusan, bahwa di daerah Sampung ada pengamanan yang dilakukan Densus 88,” ujar Radiant.
Sejau ini Polres Ponorogo belum bisa menyimpulkan yang ditangkap apakah memang teroris atau bukan. Ia menilai yang berkompeten untuk memberikan keterangan adalah Densus 88 Jatim.
“Itu operasi senyap, karena mungkin masih pengembangan. Hanya supaya tidak gaduh,” ungkapnya.
Dari penelurusan Jatimnet terduga yang di amankan Densus 88 adalah pria berinisial BT, warga Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Dia diketahui mengontrak di salah satu perumahan Griya Siman Permai di Desa Mangunsuman, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.
BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Lima Terduga Teroris di Blitar, Salah Satunya Seorang Dokter
Adapun Ketua RT Zainuddin membenarkan warganya digeledah polisi Minggu (30 Juni 2019) sore. Dia juga tidak menampik jika rumah tersebut dikontrak seseorang yang diamankan Densus 88 dengan inisial BT.
“Tidak ada yang mencurigakan dari saudara BT, semuanya berjalan seperti biasa, kerja bakti juga ikut,” kata Zainudin. BT sering berinteraksi dengan warga, dan tidak pernah ada masalah dengan tetangga. Pada penggeledahan itu dilakukan puluhan polisi berpakaian preman.
Sementara itu, tetangga pelaku terduga teroris Sudoyo, menjelaskan BT termasuk warga yang baik. Tidak pernah dia melihat rumahnya didatangi oleh tamu aneh. “Dia bekerja sebagai penjual kaos kaki dan rental mobil, dia biasanya bekerja sedari pagi dan pulang malam,” terangnya.