Sabtu, 18 January 2020 15:55 UTC
ATASI BANJIR. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sedang mengecek saluran air atau gorong-gorong di Jalan Mayjend Sungkono, Sabtu, 18 Januari 2020. Foto: Restu Cahya
JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mencari cara untuk mengatasi genangan air yang sempat terjadi di kawasan Jalan Mayjend Sungkono beberapa waktu lalu. Bahkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung mendatangi kawasan setempat, Sabtu, 18 Januari 2020, untuk mencari solusi permanen dalam mengatasi genangan air.
Wali Kota yang akrab disapa Risma itu memberikan arahan kepada jajaran Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya. Awalnya, dia meninjau saluran di depan ruko Darmo Park 1 yang saat ini mulai dilebarkan.
“Nanti di situ (Darmo Park 1), kami perlebar salurannya. Jadi, nambah kapasitasnya (kapasitas saluran air),” kata Risma.
Sedangkan banyaknya kabel yang sempat menjadi masalah, Risma langsung membuatkan desain untuk mengatasinya. Desain itu sudah disampaikan ke jajaran Dinas PU Bina Marga untuk dieksekusi.
BACA JUGA: Strategi Risma Hadapi Cuaca Ekstrem, Dirikan Posko hingga Pasang Kamera Pemantau
"Nanti kabel-kabel itu atau pipa-pipanya itu akan kita pasang di luar. Kemudian kita pasang semacam penutup sehingga kalau nanti ada perbaikan, tinggal buka di luar dan tidak perlu mengganggu aliran sungai,” katanya.
Saluran yang ada di depan ruko Darmo Park 1 itu sudah mulai digarap dan dipercepat. Tampak alat berat dan beberapa Satuan Tugas (Satgas) Dinas PU Bina Marga dan Pematusan mengerjakan saluran itu.
Setelah memberikan arahan di depan ruko Darmo Park 1, Risma menyeberang ke sisi selatan atau di depan ruko Darmo Park 2. Risma meminta Satgas membuka saluran dan membersihkannya. Bahkan, saluran yang tertutup di parkiran Darmo Park 2 itu diminta untuk dibersihkan dan disambungkan ke saluran box culvert.
BACA JUGA: Infrastruktur Pencegah Banjir di Surabaya Siap, Bisa Percuma Jika Terjadi Masalah Ini
Risma juga meminta jajarannya untuk menyediakan pompa khusus yang akan menyedot air khusus di kawasan Darmo Park 2. Pompa itu semacam pompa portable yang mudah dioperasikan. Penanganan dengan pompa ini sebetulnya sudah pernah direncanakan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, namun ditolak oleh pemilik kawasan ruko Darmo Park.
“Kita sudah berkali-kali ingin membuat saluran di dalam untuk penampungan dan kemudian airnya bisa dimasukkan ke saluran kita. Tapi kami kirim surat belum ditanggapi, sehingga kami akan menyediakan pompa khusus untuk menyedot kawasan itu,” ujar Risma yang juga Presiden Persatuan Pemerintah Kota se-Asia Pasifik atau United Cities Local Government Asia Pacific (UCLG Aspac) ini.
Risma juga memastikan saluran perairan di Surabaya sudah saling terhubung. Jika ada potensi genangan di satu titik, maka kapasitas saluran di titik lain akan dimaksimalkan untuk mencegah genangan lebih tinggi.
“Ketika curah hujan tinggi, kami ingin semua clear dan tidak ada yang mengganggu aktivitas masyarakat. Makanya, kami menambah kapasitas pompa, saluran, dan juga permainaan pintu-pintu air,” ujarnya.
BACA JUGA: Banjir Surabaya Menjadi Trending, Netizen Membandingkan Dengan DKI Jakarta
Risma juga mewaspadai curah hujan tinggi di luar Surabaya yang bisa berdampak banjir di Surabaya. Misalnya, jika di Mojokerto curah hujannya tinggi, maka yang bisa terdampak adalah daerah Karang Pilang, Surabaya. Begitu juga di Kebraon dan Jalan Mayjend Sungkono. Oleh karena itu, petugas terkait harus peka terhadap kenaikan permukaan sungai.
“Jadi, begitu permukaan sungai naik melebihi biasanya, kita harus segera buka pintu air untuk mengurangi beban saluran di primernya,” ucapnya.
Melalui cara-cara ini, menurutnya, daerah di Jalan Mayjend Sungkono yang beberapa waktu lalu tergenang bisa teratasi. Meskipun sebetulnya ketinggian daerah itu lebih rendah dibanding daerah-daerah lain di Surabaya.