Logo

ACT Berkontribusi Berdirinya PMI Dea Malela Sumbawa

Reporter:,Editor:

Senin, 05 August 2019 07:52 UTC

ACT Berkontribusi Berdirinya PMI Dea Malela Sumbawa

Wapres Jusuf Kalla (tengah) meresmikan PMI Dea Malela di Sumbawa, didampingi salah satu pendiri, Din Syamsudin (kanan). Foto: ACT

JATIMNET.COM, SUMBAWA – Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela bersukacita menyambut kedatangan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT). Kunjungan tersebut untuk meresmikan dan meletakkan batu pertama pembangunan fasilitas pada Sabtu 3 Agustus 2019 lalu.

Jusuf Kalla dalam sambutannya mengucapkan selamat, karena PMI Dea Malela berdiri atas dasar “kebhinekaan”. Sebab di tempat tersebut banyak bangsa dari berbagai kalangan turut memberikan bantuan pembangunan. Sehingga, PMI Dea Malela diharapkan bisa menjadi pusat ilmu pengetahuan dan keagamaan.

“Kebutuhan paling penting bagi manusia baik di Indonesia maupun mancanegara, ya, pendidikan. Saya berharap, Indonesia mempunyai peran yang besar dalam memperluas pendidikan keislaman,” kata Jusuf Kalla.

Setelah tiga tahun memulai mimpi mendirikan sebuah pesantren berbasis Internasional, Muhammad Din Syamsudin sebagai pendiri PMI Dea Malela bersyukur memiliki 320 santri, yang seluruhnya setara SMP dan SMA.

BACA JUGA: Regenerasi Kepemimpinan Untuk Penguatan ACT

Din mengungkapkan, 50 santri dari total keseluruhan berasal dari Timor Leste, Malaysia, Kamboja, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Rusia. Data tersebut menjadi capaian bagi Din yang mencita-citakan Dea Malela sebagai lembaga pendidikan berkeunggulan di tingkat global. 

“Kami ingin menyinergikan ilmu keislaman dan ilmu pengetahuan. Juga meneguhkan nilai serta prinsip yang kami integrasikan. Kami berharap PMI Dea Malela dapat melahirkan sumber daya insani beriman yang mandiri, kreatif, inovatif, dan kompetitif,” jelas Din Syamsudin.

Din Syamsudin juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan pembangunan. Salah satunya kepada Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang turut membangun fasilitas tangga penghubung, untuk memudahkan santri mengunjungi auditorium PMI Dea Malela.

BACA JUGA: Hukum Berkurban Online Pakai Uang Elektroni

“Terima kasih juga kepada lembaga filantropi Islam yang sudah banyak memberikan dukungan, yakni ACT yang telah memberikan bantuan berupa tangga penghubung yang kami sebut humanity step. Insya Allah, jika kamu membantu agama Allah, maka Allah akan membantumu semua,” tutur Din Syamsudin.

Din Syamsudin, pendiri PMI Dea Malela ingin membangun lembaga pendidikan berkeunggulan. Dalam hal ini ACT turut berpartisipasi memberikan fasilitas kepada santri.

“Sudah beberapa bulan lalu, ACT memberikan beasiswa untuk menunjang biaya operasional 43 santri mancanegara. Kami mengetahui, PMI Dea Malela menerima anak mancanegara sebagai santrinya, terutama anak dari kalangan pra sejahtera,” kata Direktur Komunikasi ACT Lukman Azis Kurniawan.

BACA JUGA: Dermawan Effect, ACT dan Abu Nawas Bagikan Ribuan Paket Nasi Gratis

Adapun bantuan yang baru diresmikan pada acara Silaturahmi Bersama Jusuf Kalla adalah humanity step, sebuah fasilitas tangga penghubung. “Masih dalam proses pengerjaan. Insya Allah dalam waktu dekat akan rampung,” tambahnya.

Tak hanya memberikan beasiswa kepada 43 santri mancanegara dan membangun humanity step, ACT bersama Global Wakaf berencana membangun fasilitas baru, yakni Ritel Wakaf.

Direktur Global Wakaf, Syahru Aryansyah mengatakan fasilitas baru ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan sekaligus memberikan manfaat berkepanjangan.

“Manfaat berkepanjangan itu berasal dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan barang di Ritel Wakaf. Sebagian keuntungannya dijadikan modal kembali untuk produk-produk wakaf. Sebagian lagi untuk diberikan kepada para santri dalam bentuk beasiswa,” ungkap Syahru.