Ini Yang Dilakukan La Nyalla Jika Prabowo Menang di Madura

Nani Mashita

Reporter

Nani Mashita

Senin, 29 Oktober 2018 - 10:47

Ini-Yang-Dilakukan-La-Nyalla-Jika-Prabowo-Menang-di-Madura

La Nyalla Mattalitti di Gedung Grahadi Surabaya, Senin 29 Oktober 2018. Foto Nani Mashita.

JATIMNET.COM, Surabaya – Ketua Pemuda Pancasila Jawa Timur La Nyalla Mattalitti meyakini perolehan suara pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Madura jeblok pada pemilihan presiden 2019 mendatang.

"Saya sengaja mengatakan potong leher saya kalau di Madura Prabowo menang," katanya di gedung Negara Grahadi, Senin 29 Oktober 2018.

Tapi, kata dia, ungkapan “potong leher” itu sekadar kiasan. Ia hanya ingin memotivasi barisannya agar serius memenangkan pasangan presiden dan wakil preside Joko Widodo-KH.Ma’ruf Amin.

"Bukannya saya nantang tapi memberi semangat agar bekerja keras memenangkan Jokowi, bukan Prabowo lagi," katanya.

Ia berjanji akan mengerahkan pendukungnya, baik dari Pemuda Pancasila, Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Komiter Olahraga Nasional Indonesia, hingga Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Menurut dia, ia tak mematok target perolehan suara.

"Wallahualam, pokoknya Jokowi menang," ujarnya.

BACA JUGA: Dituding Sebagai Pengkhianat Prabowo, Ini Jawaban La Nyalla

La Nyalla, semula pendukung setia Prabowo. Ia berada di barisan Prabowo ketika mantan Danjen Kopassus itu mencalonkan diri sebagai wakil presiden 2009 (berpasangan dengan Megawati). Tahun 2014, ketika Prabowo mencalonkan diri sebagai presiden (berpasangan dengan Hatta Rajasa), La Nyalla ikut menjadi pendukungnya. Kala itu, Prabowo-Hatta bersaing dengan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Tapi, dukungan La Nyalla terhadap Prabowo berbalik arah pada pertengahan Oktober 2018 lalu. Sebuah vlog berisi pernyataan La Nyalla tersebar luas. Dalam video berdurasi 5 menit 31 detik itu, La Nyalla terang-terangan mendukung Jokowi. Alasannya, ia kecewa dengan Prabowo karena pada pemilihan gubernur Jatim 2018 lalu tak mendapat dukungan Gerindra.

Dalam pemilu 2014 itu, La Nyalla mengakui terlibat menyebarkan isu keterkaitan Jokowi dan PKI (Partai Komunis Indonesia). Tapi setelahnya ia berusaha mencari data keabsahan isu negatif itu dan nyatanya tak terbukti.

"Dari situ saya meminta maaf ke Pak Jokowi dan sadar kalau kubu sana pabrik hoaks," katanya

Isu PKI ini disinggung Presiden Joko Widodo saat hadir di Apel Siaga Partai Nasdem Jawa Timur di Jatim Expo, Minggu 28 Oktober 2019. Dia tak habis pikir adalah dirinya dituduh sebagai orang PKI. Dia juga sempat menyajikan slide yang menunjukkan foto DN Aidit tengah berorasi tahun 1950-an, dan disebelahnya ada sosok pria yang disebut Jokowi.

"Tahun itu saya bahkan belum lahir, mana ada PKI balita. Ya ini yang namanya politik sontoloyo," ungkap Jokowi.

Baca Juga