Sabtu, 30 May 2020 13:20 UTC
RAZIA MASKER. Petugas kepolisian menghentikan pengendara yang tidak menggunakan masker di Jalan Soekarno Hatta dan Jeruksing, Ponorogo, Senin, 4 Mei 2020. Foto: Gayuh Satria
JATIMNET.COM, Ponorogo – Pasien terkonfirmasi positif SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Ponorogo bertambah tujuh orang dan enam di antaranya adalah hasil dari rapid test massal yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Ponorogo pada bulan Ramadan lalu.
“Mereka tidak dari klaster yang sudah ada, melainkan dari tranmisi lokal,” kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Sabtu, 30 Mei 2020.
Ipong merinci dari tujuh pasien tersebut satu di antaranya adalah pasien positif kiriman dari Surabaya yang sebelumnya tinggal di Pasuruan. Namun karena berasal dari Ponorogo, oleh keluarganya kemudian dilakukan perawatan di Ponorogo.
“Kabar baiknya pasien kiriman tersebut saat ini sudah dinyatakan sembuh, dengan kontak tracing (pelacakan) ada 39 orang dan hasilnya semua non reaktif,” ujar Ipong.
BACA JUGA: Tak Pakai Masker, Ratusan Pengendara Dilarang Masuk Ponorogo
Sementara itu, enam pasien sisanya merupakan hasil rapid test massal yang dilakukan pada 20 sampai 21 Mei 2020. Saat itu Pemkab Ponorogo melakukan rapid test pada 654 orang secara random mulai dari masayarat umum sampai ASN di lingkup Pemkab Ponorogo.
“Dari rapid tes tersebut didapatkan 81 orang dengan hasil reaktif, yang kesemuanya juga sudah dilakukan swab,” Ipong menerangkan.
Lebih lanjut Ipong menjelaskan jika enam orang dari tranmisi lokasi tersebut empat di antaranya termasuk kedalam Orang Tanpa Gejala (OTG) dan dua orang lainnya memiliki penyakit penyerta yakni gagal ginjal dan jantung. Semuanya sudah dilakukan isolasi di sejumlah umah sakit di Ponorogo.
Sementara untuk asal tempat tinggal dari tujuh pasien positif tersebut adalah dua dari Kecamatan Balong, dua dari Kecamatan Ponorogo, dan masing-masing satu orang dari Kecamatan Jambon, Sukorejo, dan Babadan.
BACA JUGA: Tujuh Pasien Covid-19 di Ponorogo Sembuh, Lima Menjalani Isolasi
Ipong mengimbau kepada seluruh masyarakat Ponorogo untuk tidak panik dan terus melakukan protokol kesehatan seperti halnya penggunaan masker, sesering mungkin mencuci tangan menggunakan sabun, dan selalu melakukan jaga jarak minimal satu meter.
“Jangan panik, selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, berdoa dan meningkatkan ibadah, terlebih untuk menyongsong new normal,” Ipong berharap.
Dari pantauan jatimnet.com, diketahui sampai 30 Mei 2020 jumlah keseluruhan pasien terkonfirmasi positif Corona di Ponorogo 31 orang. Dari jumlah itu, sembilan orang di antaranya sembuh, satu orang meninggal, satu orang menjalani isolasi mandiri, dan 20 orang lainnya menjalani perawatan dan isolasi di sejumlah rumah sakit di Ponorogo.