Minggu, 20 November 2022 09:40 UTC
Gus Muhaimin Festival Al-Banjari diikuti oleh 402 grup, menyisakan 30 grup Banjari yang akan berlaga di Grand Final. Foto : istimewa.
JATIMNET.COM, Surabaya - Sebanyak 30 Grup Al-Banjari terbaik dari berbagai daerah kabupaten/kota se- Jawa Timur akan berlaga di Grand Final Gus Muhaimin Festival Al-banjari di Graha Gedung Jalan Gayungsari Timur No 33 Surabaya pada tanggal 3 Desember mendatang.
Tiga puluh grup tersebut merupakan hasil seleksi pelaksanaan Gus Muhaimin Festival Al-Banjari yang diikuti oleh 402 grup di 6 zona Jawa Timur, diantaranya zona Sidoarjo, Lumajang, Pasuruan dilaksanakan tgl 11-13 November 2022 sedangkan Kabupaten Blitar, Bojonegoro, Pamekasan tgl 18-19 November 2022.
Setiap zona terdiri dari berapa kabupaten/kota sekitar, yakni dipilih 5 grup terbaik untuk kemudian berangkat ke Surabaya mengikuti grand Final. Setiap grup mendapatkan uang transport sebesar Rp 2,5 juta dan akan memperebutkan total hadiah sebesar 250 Juta.
Baca Juga: PKB Haqqul Yakin Menang Pemilu 2024 di Jatim, Muhaimin Jadi Presiden
“Alhamdulillah pelaksanaan gelombang pertama berjalan lancar, hari ini untuk gelombang kedua di Bojonegoro dan Pamekasan juga terpantau lancar,” kata Sekretaris DPW PKB Jawa Timur, Anik Maslachah dalam keterangannya, Minggu 20 November 2022.
Anik menuturkan bahwa tujuan dari pelaksanaan Gus Muhaimin Festival Al-Banjari merupakan wujud apresiasi Ketua Umum PKB Gus Muhaimin kepada para pegiat Al-Banjari daerah. Sebab, kegiatan tersebut merupakan wujud dari ukhuwah Islamiyah, meningkatkan kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW.
“Ketum kita menaruh perhatian terhadap banjari, nguri-nguri budaya yang sempat terhalang karena covid-19 kemarin. Mudah-mudahan kita semua mendapatkan syafaat Nabi,” ujar Tokoh Nahdliyin Inspiratif 2022 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin itu.
Baca Juga: PKB Jatim Sebut Dukungan Muhaimin Capres Terus Berdatangan di Pilpres 2024
Ia menjelaskan, sisi lain dari kegiatan Gus Muhaimin Festival adalah untuk meningkatkan jalinan silaturahmi antar warga Jawa Timur. Intensitas pertemuan dalam ruang budaya diyakini mampu memperkuat nilai-nilai persatuan di tengah masyarakat.
“Insya Allah dengan event ini rasa persaudaraan sesama pecinta kebudayaan semakin menguat,” pungkas kader perempuan NU pertama yang menjadi pimpinan DPRD Jatim tersebut.
