Kamis, 12 September 2019 15:02 UTC
GETUK: Tumpeng getuk diarak sejauh tiga kilometer. Foto: Gayuh.
JATIMNET.COM, Ponorogo – Sebanyak 2.710 bungkus getuk dan 3.700 takir plontang dibagikan secara gratis di acara Festival Honggolono, yang diadakan di Desa Golan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Kamis 12 September 2019.
Ketua Panitia Festival Honggolono, Sumani menuturkan Desa Golan terkenal akan sejarah tentang Ki Ageng Honggolono yang menyebarkan agama Islam di Ponorogo. Bahkan makam dan masjid Ki Ageng Honggolono sampai saat ini masih terjaga dengan baik.
“Tradisi seperti ini sebenarnya sudah menjadi tradisi tahunan yang diperingati setiap menjelang malam Jumat pada pertengahan bulan Suro,” tyutur Sumani.
Selain terkenal karena sejarah, Desa Golan juga sebagai desa penghasil getuknya yang manis. Dalam festival ini juga ada tumpeng dari potongan-potongan getuk sejumlah 579 potong.
BACA JUGA: Terbangkan Pesawat Kertas, Cara Pelajar Ponorogo Kenang Habibie
“Jumlah 579 bungkus getuk yang dibuat tumpeng ini sesuai dengan HUT Desa Golan ke-579,” kata Sumani.
Bahkan sebanyak 2.710 bungkus getuk dan 3.700 takir plontang yang berisi nasi lengkap dengan lauk pauknya merupakan hasil masakan dari warga dibagikan kepada para pengunjung festival setelah usai acara festival.
Sumani menambahkan, dalam Festival Honggolono kali ini ada sejumlah 12 buah tumpeng yang diarak keliling desa sejauh tiga kilometer. Tumpeng tersebut terdiri dari berbagai hasil bumi dan ingkung ayam hasil olahan dari masyarakat desa.
“Setiap RT menyumbang satu tumpeng untuk mempererat kerja sama antar warga,” ujarnya.
Takir Plontang. Foto: Gayuh.
“Banyak makanan tradisional yang diproduksi dari bahan singkong dari desa kami, seperti grontol dan jongkong,” pungkasnya.
