JATIMNET.COM - Perolehan suara sementara calon wakil presiden Mahfud Md yang merupakan putera daerah asal Pulau Madura kalah telak dari calon presiden Prabowo Subianto dan Anies Rasyid Baswedan di Pilpres 2024.

Sentimen primordial sebagai sesama warga suku Madura ternyata tak otomatis membuat Mahfud unggul di kampung halaman sendiri.

Menurut rekapitulasi sementara yang dipublikasikan di laman https://pemilu2024.kpu.go.id/pilpres/hitung-suara/35, perolehan suara Ganjar Pranowo-Mahfud Md di empat kabupaten di Madura kalah jauh dengan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar.

BACA: Real Count Pilpres 2024, Ini Hasil Sementara

 

 

Di Kabupaten Bangkalan, perolehan suara Ganjar-Mahfud sementara hanya 4.656 suara, kalah jauh dengan Prabowo-Gibran yang meraih 17.503 suara. Bahkan masih kalah dengan Anies-Muhaimin yang mendapat 9.264 suara.

Data dari Kabupaten Bangkalan tersebut baru dipublikasikan 17 persen hingga Jumat, 16 Februari 2024 pukul 06.30 WIB.

Di Kabupaten Pamekasan, Ganjar-Mahfud hanya meraih 11.175 suara, kalah jauh dengan Anies-Muhaimin dengan 85.105 suara dan Prabowo-Gibran dengan 78.187 suara.

Data dari Pamekasan ini baru dipublikasikan 50,61 persen hingga Jumat, 16 Februari 2024 pukul 06.30

BACA: Kurang Surat Suara DPD, Pemungutan Suara Tiga TPS di Mojokerto Molor

Di Kabupaten Sampang, Prabowo-Gibran sementara unggul tipis dengan 28.467 suara dari Anies-Muhaimin dengan 27.063 suara. Sedangkan Ganjar-Mahfud hanya 11.175 suara.

Data dari Sampang ini sudah 50,61 persen yang dipublikasikan hingga Jumat, 16 Februari 2024 pukul 06.30 WIB.

Sementara itu, di Kabupaten Sumenep, Prabowo-Gibran sementara unggul dengan 79.411 suara, disusul Anies-Muhaimin 65.873 suara, dan Ganjar-Mahfud hanya 19.819 suara.

Data dari Sumenep sudah 37,41 persen yang dipublikasikan hingga Jumat, 16 Februari 2024 pukul 06.30 WIB.

BACA: Penampakan KPPS di Mojokerto Berpenampilan ala Bangsawan Majapahit

Perolehan suara sementara Ganjar-Mahfud secara nasional termasuk di Madura yang sangat rendah memang mengejutkan. Rekam jejak keduanya di pemerintahan maupun politik tak membuat suara mereka unggul.

Selain asal Madura, mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) itu juga dikenal berani dan konsisten melawan penyalahgunaan hukum termasuk oleh aparat penegak hukum sendiri.

Update Berita: Jumat, 16 Februari 2024 pukul 08.00 WIB