Logo

SIG dan Semen Padang Lepas 7.000 Ikan Bilih di Danau Singkarak

Reporter:,Editor:

Selasa, 02 August 2022 06:20 UTC

SIG dan Semen Padang Lepas 7.000 Ikan Bilih di Danau Singkarak

LEPAS IKAN. Direktur Utama SIG Donny Arsal (berkacamata) melepas ikan bilih di Danau Singkarak, Sumatra Barat, Selasa, 2 Agustus 2022. Foto: SIG

JATIMNET.COM, Gresik – Anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), PT Semen Padang, melepas 7.000 ikan bilih hasil pembudidayaan.

Ikan dilepas di area konservasi Kehati PT Semen Padang ke habitat aslinya yaitu Danau Singkarak, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Pelepasan ikan bilih dilakukan dua kali.

Sebanyak 4.000 ekor telah dilepaskan pada Maret 2022 dan 3.000 ekor ikan bilih dilepaskan pada Sabtu, 30 Juli 2022 yang dilakukan Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy.

Direktur Utama SIG Donny Arsal, Direktur Operasi SIG Yosviandri, Direktur Bisnis dan Pemasaran SIG Aulia Mulki Oemar, Komisaris PT Semen Padang Werry Darta Taifur dan Direktur Utama PT Semen Padang Khairul Jasmi turut hadir dalam pelepasan ikan bilih tersebut.

BACA JUGA: SIG dan Kementerian PUPR Latih Tenaga Konstruksi Tingkatan Kompetensi

Ikan Bilih merupakan ikan endemik khas Danau Singkarak yang terancam punah. Populasinya saat ini sangat terbatas akibat eksplorasi besar-besaran yang sangat merugikan masyarakat.

PT Semen Padang yang pertama kali berhasil mengembangbiakkan di luar habitat asli ikan bilih menggunakan beberapa teknologi dan laboratorium alami, semi alami, dan buatan. 

Direktur Utama SIG Donny Arsal mengatakan hasil konservasi dilakukan bekerja sama dengan LPPM Universitas Bung Hatta (UBH) di Area Taman Keanekaragaman Hayati milik PT Semen Padang sejak 2018. 

“Konservasi ini bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, khususnya ikan bilih Danau Singkarak jenis Mystacoleucus Padangensis dan satu-satunya di dunia yang terancam punah akibat ekploitasi," kata Donny, Selasa, 2 Agustus 2022.

Menurutnya, konservasi yang dilakukan cukup efektif dalam menjaga kelestarian ikan bilih. Ia berharap ada keseimbangan dengan pembatasan penggunaan bagan dan sebagainya. 

"Melihat tingkat keberhasilan yang tinggi, upaya konservasi ini perlu ditingkatkan dalam skala yang lebih besar lagi serta dapat menjadi edukasi bagi masyarakat tentang pembudidayaan ikan bilih di luar habitatnya," kata Donny.

BACA JUGA: SIG Bantu Masyarakat Hewan Kurban Senilai  Rp.4,32 Miliar

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengapresiasi upaya pelestarian ikan Bilih yang dilakukan SIG bersama LPPM UBH. Menurutnya, konservasi ikan bilih di luar habitatnya sangat sulit.

“Bahkan pada tahun 2020, status ikan bilih dinyatakan hampir punah. Harusnya, dengan status yang hampir punah, ikan bilih ini harus lebih mahal dibandingkan ikan salmon di restoran Jepang," kata Audy.

Rektor Universitas Bung Hatta, Tafdil Husni, menyebut suatu bentuk kontribusi melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) didukung Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. 

Menurutnya, hasil dari penebaran ikan bilih dinilai akan luar biasa terhadap ekonomi nelayan bilih Danau Singkarak. "Mari sama-sama kita jaga kelestarian ikan bilih ini, supaya bisa berkembang dengan baik di habitat aslinya," katanya.