JATIMNET.COM, Banyuwangi - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Thony Saut Situmorang mengingatkan Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) dalam menentukan pilihan.

Ia berpesan agar pansel tidak terjebak pada catatan rekam jejak masing-masing calon yang biasanya bagus tapi kehilangan integritasnya ketika menjabat.

“Rekam jejak memang menjadi salah satu bahan penilaian pansel dalam seleksi yang mereka lakukan. Tapi tidak sedikit orang yang memiliki track record bagus, namun kehilangan integritas setelah menjabat,” ujarnya saat berada di Banyuwangi, Senin 22 Juli 2019.

BACA JUGA: Pansel Capim KPK Umumkan 104 Kandidat Lolos Uji Kompetensi

Dia tetap optimistis Pansel mampu menemukan empat pimpinan baru KPK yang jauh lebih baik dari yang menjabat sekarang termasuk dirinya. Salah satunya karena calon pimpinan yang akan datang telah belajar dan membaca berbagai kondisi KPK hingga yang terbaru.

Saut mengaku tidak mendaftarkan diri lagi menjadi pimpinan KPK karena yakin ada orang yang jauh lebih baik dari dirinya. Dijelaskannya kesempatan itu terbuka lebar kepada rakyat Indonesia tak peduli latar belakang ataupun tempat asalnya.

"Seperti saya kan, sarjana fisika belajarnya apa, hukumnya ya hukum Newton, hukum Pascal, ya kan," kata dia.

BACA JUGA: Lacak Rekam Jejak Capim KPK, Pansel Libatkan BNPT

Hanya saja, menurutnya orang yang ingin memimpin KPK harus datang dengan dirinya sendiri bersama Tuhan dengan tekad independen saat menjabat.

Pansel, ujar Saut, telah memiliki alat-alat yang dibutuhkan untuk menemukan calon yang memiliki integritas tinggi.

"Dia datang ke sana dengan keberaniannya, kejujurannya, kesederhanannya, dan seterusnya yang kami sebut dengan nilai. Ya kalau sudah ketemu, negeri ini akan lebih baik," ujarnya.

BACA JUGA: Pansel Cari Calon Pimpinan KPK yang Out of The Box

Sebelumnya diberitakan, Pansel Capim KPK telah mengumumkan 104 orang kandidat yang lolos seleksi uji kompetensi untuk menjadi komisioner KPK periode 2019-2023.

Mereka berlatar belakang Polri: 9 orang, pensiunan Polri: 3 orang, hakim: 7 orang, mantan hakim: 2 orang, jaksa: 4 orang, pensiunan jaksa: 2 orang, advokat: 11 orang, auditor: 4 orang, unsur KPK: 14 orang, komisi kejaksaan/komisi kepolisian nasional 3 orang, PNS: 10 orang, pensiunan PNS: 3 orang, lain-lain: 13 orang.