Logo

Rekonstruksi Insiden Latihan Menembak di Probolinggo, Korban Dekat Sasaran

Pelaku dan Korban Adalah Bos dan Pegawai Peternakan Ayam
Reporter:,Editor:

Senin, 11 April 2022 09:00 UTC

Rekonstruksi Insiden Latihan Menembak di Probolinggo, Korban Dekat Sasaran

REKONSTRUKSI. Polres Probolinggo melakukan rekonstruksi peristiwa salah tembak saat latihan menembak oleh pengusaha peternakan ayam dengan korban pegawai tersangka di Desa Gerongan, Kec. Maron, Senin, 11 April 2022. Foto: Humas Polres Probolinggo

JATIMNET.COM, Probolinggo – Kepolisian Resort (Polres) Probolinggo menggelar rekonstruksi kasus insiden penembakan saat latihan menembak dengan tersangka Daud Patriono Immanuel, 50 tahun, dan korban meninggal dunia, Idam Kholik, 30 tahun. Idam adalah pegawai peternakan ayam milik Daud.

Rekonstruksi digelar di areal persawahan samping rumah kontrakan pelaku di Desa Gerongan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Senin, 11 April 2022, sekitar pukul 12.00 WIB.

Dalam rekonstruksi tersebut, ada 12 adegan sejak awal Daud bersama Idam melakukan latihan menembak sampai akhirnya Idam tertembak dan meninggal dunia, Kamis, 8 April 2022.

BACA JUGA: Insiden Latihan Menembak di Probolinggo, Bos Korban Jadi Tersangka

Salah satu adegannya, yakni Daud meminta Idam memasang peluru pada senapan angin yang digunakan latihan menembak. Daud juga meminta bantuan Idam memasang selembar kardus sebagai target sasaran.

Kapolsek Maron Iptu Samiran mengatakan berdasarkan rekonstruksi yang dilakukan diketahui Idam tertembak setelah ketiga kalinya Idam membetulkan target sasaran.

Saat itu Daud tidak mengetahui posisi Idam secara pasti. Daud baru tersadar sewaktu Idam berteriak minta tolong lantaran terkena tembakan.

"Jadi korban tertembak di jarak sekitar 71 meter dimana jarak korban dengan target sasaran sekitar 3 meter," kata Samiran. 

BACA JUGA: Pria di Probolinggo Tewas Tertembak Senapan Angin Bosnya

Setelah terkena tembakan senapan angin dengan peluru, korban sempat diberikan pertolongan dengan dibawa ke puskesmas setempat. Namun nyawa korban tak tertolong. 

"Kami terus mendalami kasus ini, termasuk asal senapan angin modifikasi yang dimiliki pelaku," kata Samiran.

Agar peristiwa tersebut tak terulang, Samiran mengimbau masyarakat agar berhati-hati saat menggunakan senapan angin. Samiran menekankan agar pemilik senapan mengikuti aturan tata cara penggunaannya.

"Bagaimana cara penyimpanannya serta harus bisa memilih senapan mana yang boleh dipakai dan tidak," kata Samiran.