Logo

PWNU Jatim Usulkan Panduan Literasi Kewarganegaraan Berbasis Agama Bagi Generasi Milenial

Reporter:,Editor:

Rabu, 07 December 2022 09:00 UTC

PWNU Jatim Usulkan Panduan Literasi Kewarganegaraan Berbasis Agama Bagi Generasi Milenial

Halaqah. Kegiatan Halaqah Fiqh Yang Digelar di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo. Foto : Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Wakil Rais PWNU Jatim, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah mengusulkan PBNU menciptakan panduan literasi kewarganegaraan berbasis agama, untuk kalangan generasi Z atau milenial.

Hal itu disampaikan Kiai Mutawakkil Alallah, dalam acara Halaqah Fiqh yang digelar PBNU di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, Rabu 7 Desember 2022.

Menurut Kiai Mutawakkil, panduan literasi ditujukan bagi kalangan generasi Z dan Milenial. Lantaran aktifitas mereka, sangat erat dengan dunia maya atau internet. Sehingga perlu adanya panduan literasi, yang aplikatif dari PBNU.

"Tujuannya, yakni menjaga hubungan perdamaian di dalam internal negara, maupun di luar negara Indonesia,"ujar Kiai Mutawakkil.

Baca Juga: Pengemasan Fiqh Tak Sesuai Ahlusunnah Waljamaah, Jadi Pembahasan PWNU Jatim di Ponpes Genggong

Kiai Mutawakkil menyampaikan, perdamaian dan keamanan sudah menjadi perhatian pokok banyak negara. Oleh sebab itu, ruang-ruang dunia maya perlu dijajahi oleh PBNU, guna memberikan pencerahan pada generasi Z. "Apalagi saat ini PBNU sudah mendunia dan menjadi kiblat perdamaian dunia, oleh negara-negara lain saat ini,"jelasnya.

Lanjut Kiai Mutawakkil, kalau literasi kewarganegaraan berbasis agama, merupakan agama yang kaffah (komprehensif). Apalagi PBNU memiliki aset yang cukup besar, dari kalangan ulama yang mempuni dalam bidang fiqh.

"Apalagi qoidul fikiah (ilmu sosial) yang dimiliki, telah terbangun secara lentur pada persoalan-persolan sosial masyarakat saat ini. Baik yang klasik maupun kontemporer," ujarnya.

Imbuh Kiai Mutawakkil, jika isu perbedaan pendapat hubungan agama dan negara di tengah masyarakat, masih terus bergulir. Oleh karenanya, PBNU terus mengkaji isu tersebut dalam Halaqah Fiqh yang digelar di Pesantren Zainul Hasan atau Ponpes Genggong, Kabupaten Probolinggo. 

Sekadar informasi, Halaqah yang digelar PBNU di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo tersebut dihadiri oleh Dr. KH. Hilmy Muhammad, dari Krapyak, Yogyakarta, KH. Muhammad Silahuddin, Wasekjen PBNU dan Kiai Mutawakkil.