Rabu, 10 October 2018 12:52 UTC
Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim membeber sejumlah barang bukti yang diamankan dari pelaku swinger. FOTO: M.Khaesar Januar Utomo.
JATIMNET.COM, Surabaya – Aksi swinger (tukar pasangan suami istri untuk fantasi seksual) yang dilakukan Eko Hardianto (31) warga Jalan Diponegoro Surabaya memang memprihatinkan.
BACA JUGA : DEMI KEPUASAN, PASUTRI INI LAKUKAN SEKS NYELENEH DENGAN TUKAR PASANGAN
Masalahnya Eko menjajakan istrinya yang tengah hamil delapan bulan untuk memenuhi hasrat seksual dengan bertukar pasangan suami-istri lain.
Aksi yang dilakukan pria tanpa pekerjaan ini membuat polisi berencana mengantar Eko ke psikolog. Tujuannya untuk mengetahui apakah ada penyimpangan seksual yang dilakukan Eko.
“Kami akan periksakan kejiwaannya guna mengetahui apakah adanya kelainan seks,” kata Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Festo Ari Permana, Rabu 10 Oktober 2018.
BACA JUGA: PESTA SEKS TUKAR PASANGAN DI MALANG DIGEREBEK
Festo menjelaskan saat ini polisi masih membutuhkan keterangan Eko lebih dalam untuk penyidikan yang saat ini masih terus dilakukan. Masalahnya Eko yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu, mengaku aksi swinger ini atas dasar kesepakatan bareng istrinya.
Festo mengatakan Eko maupun Dwi sama-sama memiliki hasrat seks yang tinggi. Hal ini yang mendasari keduanya melakukan swinger.
BACA JUGA : ISTRI HAMIL DELAPAN BULAN DIJUAL UNTUK SWINGER
“Pemeriksaan di hari pertama, Eko mengaku istrinya ingin merasakan hubungan badan yang berbeda di kehamilan anak ketiganya ini,” katanya.
Praktik penyimpangan seks swinger sudah dilakukan Eko selama tujuh kali. Selama itu dirinya selalu menawarkan melalui twitter berakun @ekodok87. Akun tersebut dikelola sendiri oleh Eko guna menjaring calon pelanggan.
Eko dan istrinya menawarkan fantasi swinger dengan tarif antara Rp 750.000 hingga Rp1 jutam yang selalu ditawarkan pada saat keduanya berada di luar kota.
Festo menjelaskan pemeriksaan ini akan dilakulan polisi dalam waktu dekat ini guna mengetahui adanya kelainan dari pelaku. “Dalam waktu dekat pasti kami periksakan,” kata perwira dengan melati dua di pundak ini.