Minggu, 28 July 2019 15:53 UTC
SATU POIN. Gelandang Persebaya Rachmat Irianto menghindari tackling pemain Semen Padang. Dalam pertandingan tersebut kedua tim bermain imbang, 0-0 di Stadion Haji Agus Salim, Minggu 28 Juli 2019. Foto: Persebaya.id
JATIMNET.COM, Surabaya – Persebaya Surabaya kembali meraih hasil imbang tanpa gol dalam lawatannya ke Stadion Haji Agus Salim, melawan tuan rumah Semen Padang, Minggu 28 Juli 2019.
Persebaya berpeluang menang dalam laga tersebut. Sebab sundulan penyerang Amido Balde menit 25 melalui dianulir waist Darma Santoso Gulo. Wasit menganggap Balde terlebih dahulu melanggar kiper Semen Padang, Teja Paku Alam.
Gol yang dianulir itu bukan satu-satunya peluang sebenarnya. Pada babak kedua, Persebaya justru mendominasi jalannya pertandingan. Namun gol yang ditunggu-tunggu tidak kunjung hadir, hingga wasit meniup peliut akhir pertandingan.
BACA JUGA: Hadapi Semen Padang, Djanur Berbekal Evaluasi Tiga Pertandingan Terakhir
Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman mengaku tidak puas dengan raihan satu poin di kandang lawan. Menurutnya, timnya seharusnya dapat meraih poin maksimal. Bahkan dia berani mematok poin penuh saat menantang tim berjuluk Kabau Sirah itu.
“Sayang sekali, pada malam ini kami tidak bisa meraih tiga poin. Kami punya dua peluang yang seharusnya bisa menjadi gol. Irfan Jaya yang sudah di depan gawang dan gol (Amido Balde) yang dianulir,” ujar pelatih yang akrab disapa Djanur itu.
BACA JUGA: Lawan Semen Padang, Persebaya Tak Diperkuat Tiga Pemain Inti
Pelatih 60 tahun ini mengaku telah menyiapkan pertandingan dengan cukup matang. Namun Ruben Sanadi dkk tetap terlihat kelelahan di laga tersebut. Ia menduga permukaan lapangan stadion Haji Agus Salim yang tidak rata membuat energi pemain Persebaya terforsir.
“Kelihatan anak-anak seperti kelelahan, dari segi waktu ini (telah disiapkan) panjang. Tapi (mungkin) laju bola karena lapangan yang tidak rata, bukan lari dari alasan, tapi saya akui kurang puas dengan hasil seri ini meskipun harus diterima,” tandasnya.
