JATIMNET.COM, Probolinggo – Pemerintah Kota Probolinggo menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi 3.268 penerima bantuan di lima kecamatan setempat. 

BLT tersebut berasal dari Dana Bagi Hasil Cukail Hasil Tembakau (DHCHT) tahap kedua atau tahap terakhir tahun 2024. Penyerahan bantuan dilakukan Pj Wali Kota Probolinggo Nurkholis secara simbolis di Aula Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan, Senin, 2 September 2024. 

Mereka yang mendapatkan BLT DBHCHT tahap dua terdiri dari buruh pabrik 105 orang, masyarakat miskin 1.898 orang, penyandang disabilitas 1.076 orang, dan keluarga dengan anak stunting 216 orang.

BACA: Satpol PP Kota Probolinggo Sosialisasi Bahaya Rokok Ilegal pada Ibu-Ibu Pengurus Organisasi

Pj Wali Kota Probolinggo Nurkholis berpesan agar masyarakat penerima bantuan uang sebesar Rp900 ribu dapat menggunakannya secara bijak sehingga bermanfaat.

"Mudah-mudahan ini dapat membantu para bapak dan ibu penerima bantuan DBHCHT rokok. Gunakan secara bijak, jangan dibelikan rokok lagi," tuturnya.

Nurkholis juga berpesan agar masyarakat tetap menjaga kerukunan dan tidak ada pergesekan dalam pesta demokrasi Pilkada yang akan dilaksanakan 27 November mendatang.

"Saya titip pada bapak dan ibu sekalian, tetap yang rukun meski beda pilihan. Gak usah saling ngerasani, gak usah saling jelek-jelekan, nanti langsung diungkapkan di bilik suara," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kota Probolinggo Rey Suwigtyo menyampaikan penyaluran bantuan secara simbolis dilakukan untuk masyarakat di Kecamatan Mayangan.

Sedangkan untuk empat wilayah kecamatan lainnya akan dilaksanakan Selasa 2 September 2024. Khusus kepada penerima bantuan kategori keluarga anak stunting, pihaknya berpesan agar uang yang diterima segera diberikan susu, telur, Ikan, dan daging.

BACA: Rugikan Negara Ratusan Triliun, Bea Cukai dan Satpol PP Jatim Gencarkan Operasi Rokok Ilegal

"Khusus penerima bantuan keluarga anak stunting, bantuan uang Rp900 ribu yang diterima wajib dibelikan susu, telur, ikan, dan daging ayam. Nanti bukti pembeliannya diberikan ke petugas PSM agar stunting segera tuntas," ucapnya.

Selain perhatian terhadap stunting, bantuan juga diberikan kepada kelompok disabilitas. Dari data yang disampaikan penerima manfaat di tahap dua, ada 1.067 orang disabilitas dengan berbagai kategori, seperti ODGJ, anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng).

Salah seorang penerima manfaat, Yeni, mengaku sangat terbantu dengan BLT. Sebab, bantuan tersebut digunakan keperluan sekolah anaknya dan keperluan sehari-hari.

"Alhamdulillah kami sangat berterima kasih kepada Pemkot atas perhatiannya, terlebih kepada anak disabilitas. Uang ini saya bagi dua, satunya ditabung untuk pendidikan anak, sisanya untuk keperluan sehari-hari," katanya.