Jumat, 31 August 2018 11:26 UTC
Ilustrasi. Grafis: Gilas Audi.
JATIMNET.COM, Sragen – Pemerintah Kabupaten Sragen bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sragen terus berupaya mendistribusikan bantuan air bersih ke beberapa daerah yang rawan kekeringan.
Sedikitnya di kota tersebut terdapat 28 desa dari tujuh kecamatan yang terdampak kekeringan tahun ini. Tujuh kecamatan yang rawan kekeringan yakni Sumberlawang, Miri, Jenar, Gesi, Sukodono, Mondokan, dan Tangen.
“Kami sudah mengirim 416 tangki isi 5.000 liter air bersih ke daerah yang mengalami kekeringan,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen, Sugeng Priyono, Antara, Jumat, 31 Agustus 2018.
Sugeng menambahkan pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi terkait kekeringan yang hampir selalu terjadi setiap musim kemarau. Pemkab Sragen mengalokasikan anggaran Rp 44,5 juta untuk persediaan air bersih yang didistribusikan ke masyarakat.
“Ini bagian dari upaya mengatasi kekurangan air bersih dengan mengirim ke daerah yang membutuhkan. Saat ini rata-rata pengiriman air bersih ke daerah rawan kekeringan bisa mencapai enam hingga delapan tangki per hari,” lanjut Sugeng.
Kegiatan dropping air bersih ke daerah kekeringan salah satunya di Dukuh Kowang Desa Argotirto, Kecamatan Sumberlawang disambut antusias puluhan warga. Bantuan air bersih dua tangki berisi 5.000 liter tersebut dari komunitas alumni angkatan 1997 SMU Muhammadiyah 1 Sragen.
Sementara itu, Jumadi koordinator Alumni Angkatan 1997 SMU Muhammadiyah 1 Sragen, menjelaskan pemberian batuan air bersih sebanyak dua tangki ini untuk warga Dukuh Kowang Argotirto yang kekuarang air selama musim kemarau. “Saya berharap bantuan air bersih ini, dapat mengurangi beban warga,” ungkap Jumadi.
Lasini (53) warga RT 03 RW 06 Dukuh Kowang, Desa Argotirto, Sragen mengatakan dengan adanya bantuan air bersih di desanya dapat mengurangi beban warga yang kekurangan air bersih dalam tiga bulan terakhir ini.
“Jika tidak ada bantuan harus mengambil air ke sumber mata air di kawasan persawahan Ringin Putih yang jaraknya sekitar 2 km dari pemukiman,” kata Lasini.