Logo

NPCI Jatim Kecewa Permohonan Dana Hibah Ditolak Gubernur

Reporter:,Editor:

Rabu, 30 October 2019 23:59 UTC

NPCI Jatim Kecewa Permohonan Dana Hibah Ditolak Gubernur

Ketua II Bidang Pembinaan dan Prestasi, Komite Nasional Paralimpik Indonesia ( NPCI) rovinsi Jawa Timur, Roy Agustinus Soselisa. Foto: David Priyasidharta.

JATIMNET.COM, Lumajang – Wakil Ketua II Komite Nasional Paralimpik Indonesia atau National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jawa Timur, Roy Agustinus Soselisa mengaku kecewa permohonan bantuan anggaran dan hibah ditolak Pemprov Jatim.

Diwancarai Jatimnet.com di sela acara Sosialisasi Program Disabilitas Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, Roy menyatakan penolakan itu dilakukan langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa pada Kamis pekan lalu.

"Permohonan dana hibah pernah kami ajukan pada 25 Juni 2019 ke Pemprov Jatim, karena sebelum Juli, semua permohonan dana hibah harus diajukan,” kata Roy kepada awak media di Lumajang, rabu 30 Oktober 2019.

BACA JUGA: Penyandang Tunadaksa Maju Pilbup Jember

Menurut rencana, dana hibah tersebut digunakan untuk menggelar pemusatan latihan daerah (puslatda) jelang Pekan Olahraga Paralimpik Provinsi (Perpaprov) Jawa Timur. Adapaun perpaprov ini muaranya digunakan untuk seleksi atlet jelang Pekan Olahraga Paralimpik Nasional di Papua pada 2020 mendatang.

Diterangkan Roy, pihaknya mengaku sempat menanyakan dana hibah tersebut ke Pemprov Jatim. Bahkan pihaknya juga sempat mendatangi Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim yang membawahi bidang olahraga dan kepemudaan.

“Dispora juga mengatakan kalau pengajuan dana hibah kami ditolak,” ujar Roy.

BACA JUGA: Disabilitas Butuh Fasilitas

NPCI Jatim, kata Roy, saat ini tengah membina 72 atlet yang berpotensi untuk mendapat medali yang dipersiapkan untuk mengikuti Perpanas 2020. Sayangnya anggaran untuk membina 72 atlet disabilitas Jatim ini ditolak pemprov.

Menurutnya, Khofifah yang berlatar belakang sebagai Menteri Sosial itu diharapkan menampung aspirasi atlet disabilitas menuju prestasi nasional. “Kami tidak mengerti mengapa permohonan kami ditolak,” ujarnya.