Ngelem Pintu Gerbang Pelaku Gunakan Narkoba

M. Khaesar Januar Utomo

Kamis, 22 November 2018 - 09:08

ngelem-pintu-gerbang-pelaku-gunakan-narkoba

Sejumlah remaja diinterogasi setelah ditangkap Satpol PP Pemkot Surabaya akibat ngelem. FOTO: DOK

JATIMNET.COM, Surabaya – Fenomena ngelem atau menghirup aroma lem ini sudah lama terjadi dan sempat tidak terdengar lagi di Surabaya. Namun baru-baru ini dua kejadian hampir bersamaan terjadi di kawasan Tenggilis Mejoyo dan Banyu Urip, Surabaya.

Meskipun tidak dapat dikenakan hukuman, menghirup aroma lem ini akan menjadi pintu gerbang pelakunya untuk menjadi pengguna narkotika. Sebab dampak bagi penghirupnya akan terjadi perubahan kesehatan dan perilaku.

Disebutkan dokter Badan Narkotikan Nasional Kota (BNNK) Surabaya, dr Singgih Widi Pratomo mengatakan tingkat adiktif yang terdapat pada lem ini akan membuat penggunanya tidak terkendali.

“Kecanduan akan membuat pengguna semakin tergantung untuk terus menghirup lem. Sebab lem yang terbuat dari bahan kimia akan membuat tubuh semakin tidak terkendali yang dikarenakan kecanduan," ucapnya, Kamis 22 November 2018.

Singgih menjelaskan ketergantungan lem akan membuat penghirupnya akan terus menambah intensitas penggunaan lem. "Jika saat ini pelaku menghirup sekali, besoknya akan meningkatkan hingga ketergantungannya semakin parah," katanya.

Ketergantungan yang cukup kuat ini membuat pelaku mudah untuk menggunakan narkotika jenis lainnya. Bahkan jika lem sudah tidak bisa membuat nge-fly, pengguna akan menjajal narkotika jenis lain yang lebih berat.

Dengan kondisi ini, Singgih berharap seluruh pengguna atau pelaku ngelem dapat dicegah. "Perlunya kerja sama semua pihak untuk mencegah remaja menghirup lem, agar tidak terjebak dalam pusaran penggunaan narkoba," ucap Singgih.

Dijelaskan Singgih kandungan lem memiliki bahan kimia etanol yang membuat penggunanya mengalami ketergantungan berat. Apabila fenomena ketergantungan ini terus terjadi, menurutnya, akan semakin sulit untuk disembuhkan atau dihentikan.

Baca Juga