Sabtu, 02 March 2019 02:40 UTC
Ilustrasi jaringan gas. Pixabay.com
JATIMNET.COM, Sidoarjo - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan meresmikan sebanyak 7.093 sambungan rumah (SR) jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas), di Kabupaten Sidoarjo, Jumat 1 Maret 2019 .
Jargas Sidoarjo yang dibangun di 7 desa yaitu Desa Banjar Panji, Banjar Asri, Penatarsewu, Sentul, Kalisampurno, Kedensari dan Boro itu menggunakan dana APBN tahun 2018. Sedangkan pasokan gas berasal dari Lapindo Brantas Ltd sebesar 0,4 mmscfd.
"Program jargas di tahun 2020 nanti masih ada, silakan dari Sidoarjo ini untuk diajukan, 30.000 SR misalnya silakan diajukan," ujar Jonan.
BACA JUGA: Kurangi Impor LPG, Pemerintah Fokus Tingkatkan Pembangunan Sambungan Jargas
Menurut dia, pemerintah memanfaatkan dana APBN untuk pembangunan jargas bagi rumah sederhana, rusun sederhana dan daerah-daerah yang telah tersedia pasokan gasnya.
Ini merupakan kali kelima jargas dibangun di Kabupaten Sidoarjo. Jargas pertama kali dibangun tahun 2010 sebanyak 4.061 SR. Selanjutnya 2.457 tahun 2011, tahun 2012 sebanyak 2.230 SR, tahun 2014 sebanyak 1.702 dan terakhir 2018 mencapai 7.093 SR. Total jargas yang dibangun di Kabupaten Sidoarjo sebesar 17.543 SR.
Selain Sidoarjo, untuk Provinsi Jawa Timur, jargas secara bertahap dibangun di Kota Surabaya, Kabupaten Mojokerto, Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo. Hingga saat ini, total jargas yang terbangun di Jawa Timur sebanyak 65.961 SR.
BACA JUGA: SKK Migas Identifikasi Cadangan Migas Raksasa
Jargas untuk rumah tangga memiliki banyak keunggulan yaitu aman, bersih, hemat serta praktis karena tersedia 24 jam. Penggunaan jaringan gas ini juga akan menekan pengeluaran karena lebih hemat. Ke depan ini pada akhirnya dapat meningkatkan daya beli masyarakat.
Untuk pembangunan jargas Sidoarjo ini, Kementerian ESDM menugaskan kepada PT Pertamina (Persero) untuk melaksanakan pembangunan, pengoperasian serta pengembangan jargas Kabupaten Sidoarjo melalu afiliasinya PT Pertamina Gas dan PT Pertagas Niaga.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, sejak dibangun pertama kali tahun 2009, total jargas yang terbangun dengan dana APBN hingga saat ini sebanyak 325.773 SR SR yang terdistribusi di 16 provinsi, 40 kabupaten/kota. Untuk tahun 2019, direncanakan akan dibangun sebanyak 78.216 SR jargas di 18 lokasi.