JATIMNET.COM, Surabaya - Mantan Ketua DPW PKB Jawa Timur Choirul Anam meradang. Pasalnya, Gedung Astranawa di Gayungsari Surabaya, bakal diambil alih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dasar eksekusi yang digunakan yakni penetapan Pengadilan Negeri Surabaya No 20/EKS/2019/PN.sby. "Astranawa mau dieksekusi, dirampok di siang bolong oleh PKB," ujar pria yang akrab disapa Cak Anam tersebut, Senin 28 Oktober 2019.

Ia berpendirian bahwa tanah yang di atasnya terbangun Gedung Astranawa itu miliknya. Penguasaan telah dilakukam sejak tanggal 16 Juni 1997 atau setahun sebelum terbentuknya PKB di Jawa Timur.

BACA JUGA: PKB Cari Pengganti Halim sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim

Namun, PKB menilai bahwa tanah itu miliknya. Dengan dasar surat persetujuan Wali Kota Surabaya dengan alamat Kelurahan Menanggal, Kecamatan Rungkut. Sedangkan Astranawa adalah Kecamatan Gayungan.

"Tadi (Senin) ada sosialisasi dengan Polrestabes Surabaya. Tapi di pertemuan tadi bagus sekali membenarkan bahwa tanah ini milik saya. Polisi masih berpikir jernih bahwa tanah ini bukan milik PKB," tandasnya.

Sementara itu, Kuasa hukum PKB, Otman Ralibi mengatakan, pertemuan yang dilakukan kepolisian adalah sosialisasi. Untuk eksekusinya tetap akan dilaksanakan. Langkah ini dilakukan usai mediasi gagal dilakukan.

BACA JUGA: Fraksi PKB DPRD Jatim Usul Ada Kementerian Pesantren

"Ini sebenarnya jalan terakhir yang ditempuh setelah mediasi tidak terlaksana. Mediasi itu kan sudah jauh sebelum sidang, dilakukan jauh-jauh hari," kata Otman.

Sebenarnya, eksekusi sudah akan dilakukan bulan Ramadan lalu. Tetapi tertunda karena tengah puasa. Pihak Cak Anam diklaim meminta ditunda usai Ramadan.

"Dulu mereka bilang jangan sekarang lah, tidak enak puasa-puasa minta ditunda, ya kami tunda juga. Jadi saya kira waktu yang diberikan agar menyerahkan secara sukarela sudah diberikan," terangnya.

Otman berharap Cak Anam mematuhi keputuaan Pengadilan Negeri Surabaya sebagai warga negara yang baik. Semua proses sudah dilakukan dan diputuskan secara terbuka dimenangkan PKB.