Jumat, 22 February 2019 08:10 UTC
no image available
JATIMNET.COM, Surabaya - Mantan Menteri Pertahanan RI Mahfud MD mengungkapkan ada tiga kelompok yang ingin mengganggu Pemilu 2019 mendatang. Dia menyimpulkan mereka memiliki niat merusak karena melakukan aksinya saat jelang pemilihan umum (pemilu).
Pertama, kata Mahfud adalah kelompok yang secara blak-blakan menolak pemilu, kedua yang menyebar teror fisik, ketiga pihak yang menyatakan pendapat tanpa akal sehat.
Serangan fisik yang dimaksud Mahfud adalah dibakarnya 27 unit motor dan mobil di Jawa Tengah dan peledakan bom molotov di lokasi nonton bareng (nobar) debat kedua calon presiden, Minggu, 18 Februari 2019.
BACA JUGA: Mahfud MD: Pembuat Berita Bohong Adalah Anaknya Iblis
"Bahwa ada bom, pembakaran motor dan mobil di Jawa Tengah Itu adalah fakta. Harus dilihat sebagai upaya mengacau pemilu, karena itu kaitannya dengan pemilu," kata Mahfud di penghujung kegiatan Jelajah Kebangsaan di Stasiun Banyuwangi Baru, Jumat 22 Februari 2019.
Dia mengatakan, pengeboman terjadi bersamaan dengan acara debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang merupakan bagian acara pemilu. Dikatakannya, pihak kepolisian menyatakan 27 kasus pembakaran kendaraan bermotor memiliki pola yang sama.
"Dan itu masih bertambah, sehingga jelas itu untuk mengacaukan pemilu. Jadi saya bilang jangan mengacau, pemilu ini untuk kita," katanya lagi.
BACA JUGA: Mahfud MD: Ajak Orang Lain Golput Langgar Undang-Undang
Mahfud juga mengatakan jelang pemilu penyebaran hoaks harus segera diakhiri oleh kedua kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Dia mengatakan kontestan pilpres itu akan lebih terhormat bila lebih fair dalam melaksanakan pemilu.
"Kalau diwarnai hoaks hasilnya tidak akan baik karena menyebabkan sakit hati. Tapi kalau kita kalah atau menang secara terhormat, negara ini akan berjalan," kata Mahfud lagi.