Senin, 29 June 2020 13:20 UTC
DATA COVID-19. Sebaran kasus Covid-19 di Ponorogo per Senin, 29 Juni 2020. Sumber: Pemkab Ponorogo
JATIMNET.COM, Ponorogo – Pasien terpapar SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Ponorogo kembali bertambah dan menjadi 43 pasien secara akumulasi. Per Senin, 29 Juni 2020, ada tambahan empat pasien positif. Empat pasien itu antara lain dua warga Ponorogo yang bekerja di Surabaya, satu orang warga Ponorogo yang akan bekerja di Surabaya, dan satu orang lagi warga asli Ponorogo yang beraktivitas di Ponorogo.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menjelaskan pasien positif pekerja di Surabaya itu di antaranya perempuan 48 tahun asal Kecamatan Ngrayun, Ponorogo. Pasien tersebut kembali ke Ponorogo karena majikannya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
“Sepulang dari Surabaya, langsung swab untuk pemeriksaan PCR dan hari ini didapatkan hasil positif. Sejak datang dari Surabaya yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri,” kata Ipong.
BACA JUGA: New Normal, Kesadaran Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan Masih Lemah
Pasien selanjutnya adalah laki-laki 53 tahun yang juga dari Kecamatan Ngrayun dan menjadi pedagang tahu di Surabaya. Karena sakit dan hampir seluruh RS di Surabaya penuh, maka pasien ini dijemput anaknya dan langsung dibawa ke RSUD dr Harjono, Ponorogo.
“Hasil pemeriksaan didapatkan gambaran rontgen (ada) pneumonia (radang paru-paru) dan hari ini didapatkan hasil pemeriksaan swab PCR positif,” kata Ipong.
Pasien ketiga yang juga positif adalah perempuan 16 tahun asal Kecamatan Badegan, Ponorogo, yang akan bekerja di Surabaya. Sesampainya di Surabaya, pasien tersebut menjalani rapid test dan tes PCR oleh majikannya dan didapatkan hasil positif. Selanjutnya oleh majikannya dipulangkan kembali ke Ponorogo.
“Setelah ditelusuri, dua minggu sebelumnya, kakaknya datang dari Brebes dan dia juga sempat pergi ke Purwantoro,” ujar Ipong.
Dari rekam jejak pasien asal Badegan tersebut kemudian dilakukan tracing (pelacakan) dan saat ini sudah ditemukan delapan orang kontak erat. Kontak erat tersebut mulai dari keluarga hingga sopir travel yang mengantar ke Surabaya dan akan dilakukan swab PCR dan pemeriksaan Rapid Diagnosis Test (RDT).
Sementara itu, satu pasien positif lainnya dari klaster lokal adalah perempuan 51 tahun asal Kecamatan Siman. Pasien tersebut diketahui positif Covid-19 sebelum melakukan perjalanan ke Palangkaraya sehingga harus melakukan rapid test dan hasil yang didapatkan reaktif.
BACA JUGA: Hadapi Tatanan New Normal, Pemkab Ponorogo Berlakukan Lima Titik Keramaian
“Kemudian dilakukan swab untuk pemeriksaan PCR, hari ini didapatkan hasil positif,” kata Ipong.
Saat dilakukan tracing cukup mengejutkan karena pasien ini sangat aktif bersosialisasi sehingga potensi penyebaran Covid-19 semakin besar. Dalam dua minggu terakhir, ia diketahui sempat mengikuti arisan, pertemuan makan bersama, dan kegiatan lain. Hingga akhirnya ditemukan 30 orang yang pernah kontak atau bertemu dan akan dilakukan pemeriksaan rapid test dan swab.
Ipong mengimbau agar disampaikan kepada saudara, keluarga, atau teman yang saat ini di luar kota terutama di zona merah agar tetap disiplin melakukan protokol kesehatan dan tidak pulang ke Ponorogo sampai kondisi aman.
“Lindungilah seluruh saudara dan keluarga kita yang ada di rumah. Bentuk cinta dan kasih sayang kepada keluarga yang ada di rumah adalah dengan berdisiplin terhadap protokol kesehatan dan menunda kepulangan,” katanya.
Ia meminta segenap warga Ponorogo yang saat ini menjalani kehidupan baru di tengah pandemi Covid-19 agar mengurangi kegiatan berkumpul, bergerombol, bersosialita, terlebih bagi mereka yang belum mampu untuk menjaga diri dengan patuh terhadap protokol kesehatan.
“Jangan merasa tidak ada keluhan, kemudian jemawa (congkak) merasa sehat padahal siapapun berisiko menularkan atau tertular Covid-19,” ucap Ipong.
