Rabu, 18 August 2021 00:20 UTC
Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan
JATIMNET.COM, Surabaya - Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk terus meningkatkan kesadaran akan krisis (sense of crisis) dan kesadaran akan kesigapan bertindak (sense of urgency).
Menurut data statistik per tanggal 17 Agustus 2021 masih menempatkan Jawa Timur di urutan ke-4 kasus Covid-19 terbanyak di Jatim.
"Hari-hari kedepan adalah hari yang berat bagi kita semua. Bukan hanya bagi warga Jawa Timur, tetapi bagi seluruh warga Indonesia bahkan dunia di 200 negara. Dunia sedang menghadapi fase turbulensi yang semakin tak menentu arahnya," ujarnya, Selasa 17 Agustus 2021.
Pandemi, kata dia, tidak hanya berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan jiwa, tetapi juga kondisi ekonomi warga Jawa Timur. Kuartal 1 tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur juga terkontraksi 0.44 persen.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, RAPBN 22 Harus Dirancang Secara Efektif
Pandemi Covid-19 meningkatkan pengangguran. "Jumlah masyarakat miskin juga diproyeksikan akan bertambah. Banyak warga kita yang sudah terkena Pemutusan Hubungan Kerja," katanya.
Sektor UMKM juga mengalami penurunan omzet penjualan akibat pandemi Covid-19. Bahkan beberapa UMKM tidak ada penjualan sama sekali atau tutup sementara usahanya.
Ia menambahkan, setiap negara berjuang untuk mengatasi krisis Pandemi Covid-19 dan dampak yang ditimbulkannya dengan cara dan jalannya masing-masing. Kemampuan dan kecakapan masing-masing negara dalam mengatasi krisis ini akan menentukan masa depan negara tersebut.
Khusus Jawa Timur, ia berharap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa agar lebih gerak cepat menghadapi berbagai tantangan di Jatim.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, PKS Jatim Harap UMKM Tak Ditinggalkan
"PKS Jatim meminta agar Gubernur dan jajaran pemerintah Provinsi mampu menyalakan keyakinan. Mudah-mudahan Bu Gubernur bisa menjadi seperti yang diharapkan masyarakat,” harap pria 45 tahun itu.
PKS Jatim juga meminta peningkatan sinergisitas antara pemerintah pusat, propinsi dan kab/ kota. “Desain kebijakan publik memenuhi tiga prasyarat utama, yang seharusnya tepat manfaat, tepat sasaran dan tepat waktu. Pemerintah provinsi harus mengupayakan dengan keras agar semua dapat tercapai,” harapnya.
Irwan kemudian menambahkan, untuk mengantisipasi krisis ekonomi, pemerintah provinsi untuk terus fokus kepada upaya-upaya penyelamatan ekonomi masyarakat menengah-bawah. Bangun sistem jaringan pengaman sosial yang kuat.
“Saatnya stimulus ekonomi itu diberikan dan diprioritaskan rakyat miskin, rentan miskin, kelas menengah pekerja informal, para buruh pabrik, petani-nelayan, dan pelaku UMKM yang paling terdampak dari krisis Pandemi Covid-19. Merekalah yang harus diprioritaskan mendapatkan proteksi ekonomi,” ungkapnya.
PKS siap menjadi mitra strategis pemerintah yang turut serta membantu mencarikan berbagai solusi untuk masyarakat. Untuk momentum kemerdekaan RI-76 misalnya, dalam skala nasional, PKS akan menggelar program 1,7 Juta Paket Sembako Covid.
