Minggu, 09 December 2018 17:34 UTC
Pelajar SMPN 1 (putih) dan pelajar SMPN 17 (merah). Foto : IST.
JATIMNET.COM, Surabaya-Kejuaraan Wali Kota (Kejurkot) Bola Basket Surabaya antar pelajar 2018, pertandingan antara SMPN 1 dengan SMPN 17 digelar di lapangan Basket GOR ST Agnes menyisakan kekecewaan.
Terutama pada manager tim basket SMPN 17, menilai kemenangan SMPN 1 dengan skor 18-19 dianggap penuh kejanggalan. "Kami rasa banyak kejanggalan yang terjadi selama pertandingan. Terlebih di saat pertandingan pada 10 detik terakhir," ujar Manager Tim SMPN 17 Hertanto Bagus
Ia menganggap banyak keputusan wasit yang kontroversial selama pertandingan. Terlebih ketika kedudukan hanya selisih satu poin. "Sepuluh detik terakhir kedudukan masih 16-17 dengan keunggulan SMPN 17," kata pria akrab dipanggil Hartanto.
"Tapi menurut pengamatan pelatih kami, seharusnya ada pelanggaran travelling oleh pemain SMPN 1 sebelum memasukkan bola yang mengubah hasil akhir," ungkapnya.
BACA JUGA: Empat Peraih Wild Card Siap Bersaing Dengan Best 24
Dengan masuknya bola tersebut, menyebabkan hasil pertandingan berubah menjadi 18-19 sehingga mengantarkan keunggulan bagi SMPN 1, sampai kuarter empat berakhir. "Sebanarnya kami bisa berbalik unggul sebelum satu detik habis waktu. Karena ada fall yang dilakukan pemain SMPN 1," urainya.
Namun, pelanggaran tersebut dianulir wasit. Padahal wasit satu sudah menyatakan pelanggaran, tapi wasit dua tidak melihat pelanggaran. Sehingga penalti tidak jadi diberikan kepada SMPN 17. Padahal itu bisa mengubah jalannya pertandingan.
Hertanto berharap, kedepan kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Sangat disayangkan kompetisi yang seharusnya menjadi ajang pembibitan justru merusak mental pemain. Karena diusia anak SMP masa depan basket Surabaya ada ditangan mereka.
"Kami juga tidak menerima laporan pertandingan. Itu menyulitkan kami untuk mengevaluasi pelanggaran apa saja yang diterima SMPN 17," tandasnya.
