Logo

Insiden Surabaya Membara, Ketua DPRD Surabaya : Jangan Saling Menyalahkan

Reporter:

Sabtu, 10 November 2018 05:18 UTC

Insiden Surabaya Membara, Ketua DPRD Surabaya : Jangan Saling Menyalahkan

Warga terlihat menonton Drama Kolosal Surabaya Membara di atas viadul rel kereta api. Foto: Istimewa

JATIMNET.COM, Surabaya - Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji mengatakan tidak perlu ada yang saling menyalahkan atas insiden drama kolosal  "Surabaya Membara" yang digelar di Viaduk Jalan Pahlawan, Jumat malam, 9 November 2018 yang memakan korban tiga orang meninggal dan belasan  orang luka-luka.             

"Kami sangat prihatin atas kejadian yang tidak di sengaja kemarin malam. Tentunya ini menjadi pembelajaran agar tidak terjadi lagi di kemudian hari," kata Armuji, Sabtu, 10 November 2018.

Menurut Armuji, baik Pemerintah Provinsi Jatim maupun Pemerintah Kota  Surabaya tidak perlu saling menyalahkan karena kejadian itu tidak disengaja.

"Namanya juga musibah, jadi tidak diperkirahkan sebelumnya," ujarnya.   Adapun yang perlu dilakukan pemerintah, lanjut dia, adalah membantu keluarga korban yang juga warga Surabaya.

Untuk itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya harus menanggung semua biaya penanganan korban selama di rumah sakit. Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga perlu memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal maupun yang mengalami luka-luka. "Apalagi ini hari ini memperingati Hari Pahlawan," katanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Linmas Kota Surabaya   Eddy Christijanto sebelumnya mengatakan acara "Surabaya Membara" bukan  kegiatan dari Pemkot  Surabaya.            

"Tidak ada permintaan pengamanan dan kesehatan dari Pemkot Surabaya. Dari kami tidak ikut terlibat," katanya. Meski demikian, lanjut dia,  Pemkot Surabaya ikut membantu evakuasi para korban yang terluka untuk dibawa ke rumah sakit ke RSUD Shoewandhi dan melakukan pendataan para  korban meninggal dan terluka agar bisa dihubungkan dengan pihak keluarga.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengatakan insiden yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan belasan orang lainnya luka-luka saat menyaksikan pertunjukan drama kolosal "Surabaya Membara" itu penyelesaiannya secara kemanusiaan, bukan mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, sehingga harus ada solusi dalam menanganinya.

"Pendekatannya kemanusiaan, karena peristiwanya sudah terjadi. Sekarang korban yang luka-luka harus ditangani dan segera pulih," ujarnya. Soekarwo juga mengucapkan duka cita kepada keluarga korban meninggal  dunia dan berdoa agar amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. (ant)