Logo

Ini Tips Meminimalisir Kolesterol pada Santapan Daging Kurban

Reporter:

Jumat, 08 July 2022 23:40 UTC

Ini Tips Meminimalisir Kolesterol pada Santapan Daging Kurban

Ilustrasi makan daging. (Unsplash/Jose I)

JATIMNET.COM, Surabaya – Momentum Iduladha identik dengan santapan daging kurban, salah satunya sapi yang mengandung kolesterol tinggi. Untuk meminimalisirnya, Chef Budi Sutomo berbagi trik sebelum hasil olahan daging itu disajikan.

“Untuk lebih aman, bisa memilih daging sapi bagian sirloin atau tenderloin yang memiliki kadar lemak lebih rendah,” kata Budi.

Untuk mengolah bagian itu, ia menyarankan menggunakan minyak zaitun, minyak bunga matahari atau minyak jagung dengan kadar kolesterol lebih rendah. Ini jika dibandingkan dengan minyak kelapa sawit atau mentega. Selain itu, Budi juga membagikan tips agar menu daging menjadi lebih sehat.

BACA JUGA : Dilarang Ada Antrean, Pembagian Daging Kurban Diantar ke Warga

Sajian hidangan, sebaiknya dilengkapi dengan menu sayur seperti campuran salad atau daging yang diolah dengan sayur menjadi kasrol panggang atau kukus. Hal ini bertujuan untuk menghindari kadar lemak yang berlebih dari proses pengolahan makanan.

“Dengan menerapkan pola gizi seimbang, Hari Raya Iduladha dapat menjadi lebih sehat, maka harus diimbangi dengan asupan daging dengan buah dan sayuran,” ia menjelaskan. Selain itu, perlu menghindari daging olahan seperti sosis, nugget, daging asap, dan daging olahan lain yang tinggi garam.

Ahli gizi Dr.Tan Shot Yen mengatakan, selain faktor stress, konsumsi lemak jenuh dari produk olahan juga dapat berimbas pada meningkatnya kadar kolesterol. Tidak hanya kolesterol, produk olahan juga memiliki risiko penyakit berbahaya lainnya. “Daging olahan seperti sosis, bakon, daging asap, dan sebagainya dapat meningkat risiko kankes, terutama kanker usus besar,” ujar Tan.

BACA JUGA : Aneka Cerita Para “Pemburu” Daging Kurban

Sejumlah proses mengolah daging yang tidak sehat, ditambah penyajian dengan porsi gizi yang tidak seimbang serta mengandung tinggi karbohidrat dan gula, juga bisa berakibat kegemukan. “Daging yang dibakar atau digoreng dengan suhu tinggi dapat mengeluarkan akrilamida, polisiklik aromatik hidrokarbon yang dapat menimbulkan karsinogen (senyawa berbahaya penyebab kanker),” ujarnya.

Tan juga mengatakan penyajian daging dengan cara diolah menjadi menu tongseng, gulai, rendang, asam pedas, hingga kari masih diperbolehkan tapi tidak dikonsumsi secara berlebihan.“Asal santan tidak dihangatkan berulang-ulang dan daging steik welldone tidak gosong,” tambahnya.

 

ANTARA