Selasa, 02 July 2019 23:37 UTC
BENTENG KOKOH. Penampilan Otavio Dutra pasca absen akibat cedera menuai pujian saat melawan Persela, Senin 1 Juli 2019. Foto: M.Khaesar Glewo.
JATIMNET.COM, Surabaya – Bek Persebaya Otavio Dutra mengaku kesulitan tampil mengenakan pelindung wajah atau masker. Dia mengaku masker tersebut kerap menutupi pandangannya saat berduel udara.
Pemain kelahiran Brasil itu menyebut butuh adaptasi agar terbiasa menggunakan masker. “Kalian tahu, setiap kali saya menyundul bola, masker itu ikutan naik sampai menutupi mata, kemudian saya kembalikan ke posisi awal,” kata Dutra, Selasa 2 Juli 2019.
Masker tersebut wajib dikenakan Dutra lantaran baru pulih dari cedera patah hidung. Hal itu menyebabkan dia absen selama satu bulan 25 hari.
BACA JUGA: Balde Antar Persebaya Raih Kemenangan Kandang Perdana
Sepulihnya dari cedera, bek 35 tahun itu harus memakai masker untuk melindungi hidungnya saat tampil lawan Persela di Stadion Gelora Bung Tomo, Senin 1 Juli 2019. “Bayangkan bagaimana tampil dengan kondisi seperti itu, pasti sangat ribet,” ungkapnya.
Kendati demikian, ia optimistis bisa cepat melakukan penyesuaian. Bek yang pernah membela Persipura itu akan terus berkonsultasi dengan dokter perihal masker tersebut. Tujuannya agar tetap nyaman dikenakan dan sesuai fungsi, yakni melindungi hidungnya pasca operasi.
Sementara itu, Pelatih Persebaya Surabaya Djadjang Nurdjaman menyebut penampilan perdana Dutra usai rehat karena cedera membuatnya terkejut. Pasalnya, dua hari sebelum laga lawan Persela bek naturalisasi itu masih belum siap.
BACA JUGA: Krisis Pemain Bayangi Persebaya
“Jujur, melihat Dutra tampil sangat surprise (mengejutkan). Dia absen lama lebih dari satu bulan, dan hanya latihan beberapa kali, ternyata bisa tampil maksimal,” kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu.
Hanya saja, pelatih asli Majalengka itu memberikan catatan kepada Dutra. Menurutnya, Dutra terlalu berani menjelajah di setiap sektor. Dengan stamina yang belum 100 persen fit, dianggap mengkhawatirkan.
“Pada awal pertandingan, pergerakannya sangat liar. Dengan kondisi yang masih 50 sampai 60 persen, dia sudah berani menjelajah ke semua lini,” ungkapnya.
